Dengan hybrid learning, mahasiswa memiliki gangguan lebih besar dalam mengatur jadwal kuliah mereka. Mereka dapat menonton rekaman perkuliahan kapan saja dan memiliki lebih banyak waktu untuk berdiskusi atau mengerjakan proyek. Namun, tantangan utama dari pembelajaran hybrid adalah menjaga interaksi dan keberlanjutan siswa terhadap materi. Siswa yang tidak terbiasa dengan model ini mungkin merasa kurang terlibat atau tidak termotivasi saat belajar sendiri.
4. Perkembangan Aplikasi dan Platform Pembelajaran
Aplikasi pembelajaran seperti Zoom, Microsoft Teams, dan Google Meet kini menjadi bagian penting dalam proses belajar-mengajar. Selain untuk pertemuan berani, aplikasi ini menyediakan berbagai fitur interaktif seperti papan tulis digital, breakout room, dan polling yang memperkaya pengalaman belajar. Platform diskusi seperti Slack dan Discord juga membantu pelajar dalam berkolaborasi dalam kelompok atau pertukaran ide.
Selain itu, aplikasi manajemen waktu seperti Notion dan Trello telah banyak digunakan oleh mahasiswa untuk mengatur jadwal belajar dan menyusun tugas-tugas mereka. Penggunaan aplikasi ini memudahkan mahasiswa untuk tetap produktif dan terorganisir. Namun, tidak jarang mahasiswa merasa kewalahan atau mengirimkan pesan dengan banyaknya aplikasi yang harus digunakan sekaligus. Belum lagi adanya gangguan yang berasal dari notifikasi atau media sosial dapat mengganggu fokus saat belajar.
5. Tantangan Adaptasi terhadap Teknologi Baru
Meskipun teknologi membawa banyak keuntungan dalam pembelajaran, ada juga tantangan dalam adaptasi terhadap teknologi baru ini. Tidak semua mahasiswa memiliki kemampuan yang sama dalam menggunakan teknologi, dan tidak semua perangkat atau akses internet yang mereka miliki memenuhi standar yang diperlukan. Bagi mahasiswa yang berasal dari daerah dengan akses internet terbatas, mengikuti kuliah berani atau mengakses bahan terbuka online menjadi tantangan tersendiri.
Selain itu, kecepatan inovasi dalam teknologi pendidikan memaksa siswa untuk terus belajar dan beradaptasi dengan berbagai aplikasi dan platform baru. Kesenjangan digital yang masih terjadi antara mahasiswa di kota besar dan daerah terpencil menjadi masalah yang perlu diperhatikan oleh pihak universitas dan pemerintah.
6. Pengaruh Positif Terhadap Keterampilan Baru
Salah satu hal positif dari pembelajaran di era digital adalah terbentuknya keterampilan baru yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja modern. Mahasiswa kini dituntut untuk memiliki kemampuan digital yang mumpuni, seperti pemahaman tentang aplikasi produktivitas, proyek manajemen, serta penggunaan perangkat lunak tertentu yang dibutuhkan dalam dunia profesional.
Selain itu, kemampuan belajar mandiri, memecahkan masalah secara kreatif, dan berkomunikasi secara digital adalah beberapa keterampilan penting yang dikembangkan selama proses belajar di era digital. Keterampilan ini tidak hanya bermanfaat selama di bangku kuliah, tetapi juga akan sangat berguna di dunia kerja yang semakin digital dan global.