"Waktu itu, saya tidak menyangka bisa lolos. Bahkan saya sempat menggeser posisi atlet kelas 5 dan 6 dari Jawa Timur untuk meraih juara," jelas Tyas. Sebelumnya, pada tahun 2021, ia juga pernah mengikuti PON di Papua dan meraih medali perak.
Tak hanya di level nasional, Tyas juga pernah berkompetisi di tingkat internasional. Pengalamannya bertanding di Thailand melawan atlet dari Malaysia memberikan pelajaran berharga baginya, meskipun sempat mengalami cedera di siku.
"Saya terlalu semangat waktu itu, sampai siku saya cedera. Tapi saya tidak menyerah dan berhasil sampai ke babak final," kenangnya. Tyas berharap bisa mewakili Indonesia di ajang internasional lain, seperti ASEAN Games.
Manajemen Waktu dan Impian Jadi PNS di Kemenpora: "Harus Pandai-pandai Atur Jadwal"
Selain berprestasi dalam olahraga, Tyas juga menjalani kehidupan akademisnya di Program Studi Administrasi Publik. Ia mengaku tertarik pada bidang ini karena bercita-cita menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
"Saya punya impian bisa mengikuti ASEAN Games atau pertandingan sejenisnya. Karena itu, saya juga ingin bekerja di Kemenpora," ujar Tyas.
Menjalani kehidupan sebagai atlet sekaligus mahasiswa tentu tidak mudah. Tyas mengungkapkan bahwa manajemen waktu sangat penting baginya.
"Kalau jam kuliah siang, saya latihannya pagi," ujarnya. Di tengah padatnya jadwal, Tyas tetap bisa menjaga mental dan fisiknya dengan konsisten berlatih. "Saya selalu menekankan pada diri sendiri untuk fokus dan disiplin, itu yang membuat saya bisa bertahan," jelasnya.
Tyas juga menyebutkan bahwa ia kerap menghilangkan kejenuhan dengan traveling ke pantai. "Saya suka ke pantai dan surfing, terutama di Lombok dan Bali," katanya. Menurutnya, liburan ke pantai mampu membuat pikirannya rileks di tengah jadwal yang padat.
Pengalaman dan Perjuangan Tyas di Arena MMA: "Mental Harus Kuat dan Disiplin"