Pandemi Covid Sampai Saat ini belum dapat dipastikan kapan akan berakhir. Kesehatan adalah hal yang sangat penting dimasa-masa sulit seperti ini mengingat banyaknya kebijakan - kebijakan yang belum sesuai dengan realita dilapangan. Dampaknya yaitu pada semua kalangan dan semua sector hampir lumpuh karena adanya pandemi mulai dari ekonomi, pendidikan, kegamaan dan kegiatan-kegiatan yang berpotensi terpapar covid-19 harus terpaksa dihentikan (Kumalasari et al. 2021).
Semua solusi dari pemberhentian ini adalah memanfaatkan kecanggihan teknologi dengan berbasis online. Semua kegiatan yang sekiranya dapat dilakukan dengan cara daring masih bisa sedikit punya harapan dalam masa pandemic ini. Terlebih pada kalangan mahasiwa yang hampir semua kegiatan perkuliahan sampai kelulusan dilakukan secara online. Dimasa yang digaugkan sebagai masa new normal ini mahasiswa yang banyak mendapat perhatian adalah dibidang kesehatan. Mereka dianggap sebagai agen perubahan kearah yang positif pada masyarakat, dianggap juga sebagai agen yang menyehatkan masyarakat dimasa new normal ini (Sudayasa eat al. 2021).
Hal yang dapat dilakukan mahasiswa khususnya dibidang kesehatan terlebih pada jurusan keperawatan adalah memberikan dan melakukan edukasi baik secara langsung maupun online terkait bahayanya covid-19 dan bagaimana tetap menjaga dan meningkatkan kesehatan dimasa pendemi seperti ini. Menerapkan protocol kesehatan adalah salah satu kewajiban untuk seluruh masyarakat sebagai upaya untuk mencegah dan menghindari terpaparnya covid-19. Protokol kesehatan dibuat sebagai bentuk perlindungan kepada semua manusia agar dapat melakukan segala aktivitas dengan memiliki rasa aman sehingga tidak mudah mengalami penularan yang nantinya dapat membahayakan orang-orang disekitar tanpa disadari. Pada dasarnya masyarakat yang mematuhi dalam menggunakan protocol kesehatan tujuannya adalah dapat meminimalisir atau bahkan sampai dapat memutus rantai penularan virus. Protokol kesehatan yang dibuat oleh kemenkes (kementrian kesehatan) berupa mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, membatasi mobilitas diluar rumah dan menghindari kerumunan (5 M). Tim BPS Covid-19 Statistical Task Force, 2020).
Protokol kesehatan yang sudah dijalani dan menjadi salah satu kewajiban di masyarakat membuat sebuah perubahan tatanan kehidupan yang dinamakan new normal, karena adanya batasan dan hal-hal baru yang harus dijalani ditengah pandemi, seperti dengan larangan kepada masyarakat agar mengurangi aktivitas diluar rumah dan apabila keluar rumah harus memakai masker, balik ke rumah harus membersihkan seluruh badan atau paling tidak melakukan cuci tangan. Adanya larangan untuk tidak berkerumun harus berjarak antara satu dengan yang lainya, artinya kegiatan yang berpotensi membuat kerumunan sampai saling terjadi kontak fisik sudah pasti melanggar protocol kesehatan. Hal semacam ini pastinya sangat membuat masyarakat seperti hidup dalam tekanan dan terkekang karena budaya masyarakat Indonesia adalah berkerumun dan berkumpul seperti di warung kopi dan yang lainya. Segala pekerjaan, pembelajaran dan kegiatan apa saja harus dirumahkan karena pandemi covid-19.
Berdasarkan pada data yang didapatkan dari satgas covid kemenkes bahwa telah terjadi lonjakan kasus pada pertengahan tahun 2021 yang diakibatkan oleh banyaknya masyarakat yang sudah mulai tidak peduli dengan protocol kesehatan karena mereka beranggapan bahwa solusinya sudah ditemukan yaitu dengan vaksin. Masyarakat terlihat diberbagai daerah sudah banyak yang tidak mematuhi protocol kesehatan karena himbauan dari pemerintah setempat dan juga ketatnya pengawasan seperti sebelumnya juga mulai longgar sehingga masyarakat merasa sudah bebas. Sebelumnya dapat dilihat bahwa ada sangsi bagi masyarakat dan pejabat yang melanggar protocol kesehatan akan tetapi seiring berjalanya waktu semua seperti sudah normal kembali.
Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia sudah dua tahun lebih dan sampai saat ini kasus positif sudah mulai turun, dengan ini bukan lagi permasalahan utamanya adalah pemahaman tentang Covid-19 akan tetapi lebih kepada cara penularannya karena dapat dilihat sampai saat ini Covid-19 masih ada yang bahkan mulai bertransformasi dengan berbagai varian yang lebih berbahaya. Disisi lain masyarakat juga harus tetap waspada dengan selalu menerapkan protocol kesehatan untuk selalu patuh dan tidak menyepelehkan karena dampaknya juga untuk diri sendiri dan sekitar sehingga tetap dapat beraktivitas dengan baik. Dengan ini maka sangat diperlukan penelitian yang menganalisis penerapan protocol kesehatan dimasyarakat berdasarkan beberapa kasus positif yang terjadi pasca dua tahun pandemi covid-19 berlangsung di Indonesia. Karena hal ini dapat dilihat dari berbagai sumber berita yang banyak menginformasikan bahwa masyarakat mulai melonggarkan protocol kesehatan sedangkan pandemi Covid-19 yang masih belum sepenuhnya hilang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui penerapan protocol kesehatan masyarakat pasca dua tahun pandemi Covid-19 di Indonesia.
Referensi:
Bahtiar, R. A., & Saragih, J. P. (2020). Dampak Covid-19 Terhadap Perlambatan
Ekonomi Sektor UMKM. Jurnal Kajian Singkat Terhadap Isu Aktual Dan
Strategis, 12(6), 19–24.
Kumalasari, Intan, Maliha Amin, Herawati Jaya, And Ratna Ningsih. 2021. “Edukasi
Generasi Z (Digital) Dan Pola Kehidupan Baru Menghadapi Masa New
Normal.” Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat.
Sudayasa, I. Putu, Haryati Haryati, Yenti Purnamasari, Yulin Fitri Chintia, Nur Riska
Anwar, Putri Permatasari, And Pebriyanti Pebriyanti. 2021. “Peningkatan
Pengetahuan Masyarakat Dalam Penerapan Protokol Kesehatan Melalui
Edukasi Berbasis Media Online.” Pengabdianmu: Jurnal Ilmiah
Pengabdian Kepada Masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H