Mohon tunggu...
Fazry Mochamad Aprizal
Fazry Mochamad Aprizal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan Matematika/UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Mahasiswa Pendidikan Matematika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Plimpton 322 sebagai Peninggalan Sejarah Matematika di Masa Babilonia Kuno

21 Juni 2023   23:07 Diperbarui: 21 Juni 2023   23:27 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan sejarah, matematika sudah ada di Babilonia jauh sebelum 1600 SM (Wulandari, Budiyono, dan Abdulah 2022). Ilmu matematika Babilonia diturunkan dari 400 lempengan tanah liat yang digali sejak 1850-an, Orang Babilonia dapat mengklaim prioritas dalam beberapa penemuan, terutama teorema Pythagoras, biasanya dianggap berasal dari kemudian sekolah matematika (Wulandari, Budiyono, dan Abdullah 2022). 

Bahkan jika dilihat berdasarkan waktu, perkembangan matematika di Babilonia lebih dahulu berkembang dibandingkan dengan bangsa mesir kuno yang terkenal akan perkembangannya di bidang geometri, bangsa Babilonia jauh melampaui Mesir, hal ini dilihat dari berbagai peninggalan-peninggalan yang telah para ilmuwan temukan. Salah satu Tulisan matematika yang sangat kuno yang telah ditemukan adalah Plimpton 322, tablet Susa dan papan Tell Dibhayi (Lispika 2022).

Plimpton 322 diterbitkan  oleh Neugebauer dan Sachs pada tahun 1945, tablet (apabila di Indonesia kita sering menyebut benda-benda peninggalan sejarah seperti ini sebagai prasasti) Babilonia Kuno atau Plimpton 322 telah menjadi subjek untuk berbagai penelitian bahkan mengarah pada interpretasi yang berbeda sehingga seringkali bertentangan (Abdulaziz 2010). Secara keseluruhan, tablet ini berisikan tentang 15 daftar dari triple phytagoras (Mansfield and Wildberger 2017), tetapi sebagian peneliti berbeda pendapat tentang bagaimana dan mengapa daftar itu dibuat. 

Disini kita akan membahas mengenai penafsiran Plimpton 322 sehingga dapat menawarkan wawasan baru yang dapat membantu mempertajam perdebatan tanpa akhir tentang tablet kuno ini (Abdulaziz 2010).

Menurut hipotesis Robson (Robson 2003) mengungkapkan bahwa plimpton 322 sebagai tablet yang berisikan soal-soal latihan juru tulis yang ditemukan secara sistematis dan tidak ada kemungkinan hubungan lain dengan matematika. Plimpton 322 berisikan Tripel Pythagoras, Kita tidak menemukan triple phytagoras biasa yang kita pelajari di sekolah seperti 3, 4, 5 dan 5, 12, 13. 

Tripel Pythagoras yang bisa kita temukan yang paling kecil yang ada pada tablet ini adalah 45, 60, 75 (Markish 2017). Dalam penemuan tablet ini cukup disesalkan karena ada sebagian ukiran yang hilang dan tidak bisa dibaca, namun para peneliti dengan semaksimal mungkin berusaha untuk menafsirkan plimpton 322 ini ke dalam bentuk bilangan kita (Susilawati 2014). Baris kesembilan, berisikan angka 481 dan 541 yang mana adalah (8,1) dan (9,1) jika ditransformasikan ke dalam sistem sexagesimal (Susilawati 2014).

Referensi 

Abdulaziz, Abdulrahman Ali. 2010. "The Plimpton 322 Tablet and the Babylonian Method of Generating Pythagorean Triples." arXiv preprint arXiv:1004.0025.

Lispika, Lispika. 2022. "Sejarah Perkembangan Matematika Dalam Dunia Pendidikan." Journal of Arts and Education 2(2).

Mansfield, Daniel F, and N J Wildberger. 2017. "Plimpton 322 Is Babylonian Exact Sexagesimal Trigonometry." Historia Mathematica 44(4): 395--419. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0315086017300691.

Markish, A. 2017. "Geometry in Babilonia." : - : , 12 2017 .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun