Sepak bola adalah permainan yang dimainkan oleh 2 tim, setiap tim beranggotakan 11 orang.Goal adalah menjadi prioritas permainan ini, dengan batasan waktu 2x 45 menit kedua tim harus bersaing siapa yang lebih banyak goalnya.
Lebih dari 250 juta orang memainkannya, karena itulah olahraga ini sangat populer tak terkecuali di Indonesia.dengan penduduk terbesar ke-4 sepakbola sudah seperti menjadi agama bagi para football lovers, rela bangun pagi untuk menonton bola, dengan badan yang masih lemas, kantung mata berat, masih saja bisa memegang remote untuk menyalakan televisi. Itu hanya salah satu contoh kecil kecintaan seseorang terhadap sepak bola karena memang benar sepak bola adalah olahraga paling populer.
33 Provinsi, Ribuan pulau, club sepak bola juga mungkin ada dimana-mana,namun hanya 18 yang diakui oleh para football lovers karena ke-18 tim tersebut memang berada di kancah tertinggi sepak bola Indonesia, tak dihiraukan lagi, ribuan penonton pasti ada pada setiap tim, Persib dengan suporter jutaan vikingnya dan rivalnya Persija dengan the Jack Manianya bisa menimbulkan efek besar terhadap negeri ini, karena Indonesia memiliki suporter paling fanatik di dunia, begitu luar biasanya antusiasme rakyat Indonesia akan sepak bola.
Perpecahan dan persatuan bisa disebabkan karena sepak bola. Satu contoh disaat orange dan biru bertemu, tak bisa dihindarkan tawuran antar suporter club terjadi, yaa karena tim yang di dukungnya sudah menjadi rival sejak lama, yaa Persib dan Persija. Tapi ketika bendera merah putih berkibar untuk melawan bendera lain, tidak ada lagi yang namanya orange ataupun biru, semuanya jadi satu atas dasar warna Merah Putih.
Pecinta bola begitu banyak tentunya melimpah juga harapan rakyat Indonesia atas persepakbolaan Indonesia. Tapi apa yang telah dilakukan PSSI akhir-akhir ini, membuat hancur hati para pemain bola Indonesia terutama para suporter klub, hanya karena 2 tim yang dianggap tidak terverifikasi menyakiti jutaan pecinta bola. Katanya harapan pemerintah ingin sepakbola Indonesia masuk Piala Dunia, miris, harapan tak seperti tindakannya.
Hasil kongres PSSI menyebutkan bahwa liga domestik Indonesia tahun 2015 tidak ada, karena seluruh pertandingan yang sudah dijadwal dibatalkan begitu saja. Simpang siur katanya karena FIFA tidak mendukung PSSI, padahal itu juga awal mulanya karena permasalahan di dalam kepengurusan, menpora terlalu ikut campur atas kepengurusan PSSI untuk Sepak Bola Indonesia . apakah karena hal tersebut harus mengorbankan nasib klub, pemain, pelatih yang sudah berkontribusi di ISL atau QNB ini?
Dengan kejadian seperti ini, sukseslah PSSI menghancurkan hati football lovers. Sejuta harapan yang dipendam di dalam hati masing-masing, masuk piala dunia, klub kesayangan juara, bisa melihat persaingan ketat di tahun 2015 ini, sirna seketika karena keputusan yang tidak pro footbal lovers.
Jika tahun depan liga dimulai lagi, itu tak akan seperti yang akan terjadi di tahun ini. Banyak pemain yang skilln ya tidak terasah, mental terganggu, karena dihentikannya liga ini, saya kira antusiasme pecinta bola terhadap persepakbolaan Indonesia pun akan menurun padahal kemarin sudah mulai meningkat, ditambah lagi ancaman hukuman dari FIFA, tidak diizinkan bermain di level Internasional. Indonesia kehilangan momentum.
Semoga saja sih Indonesia bisa melewati waktu-waktu sulit seperti sekarang ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H