Mohon tunggu...
fazrin fadhillah
fazrin fadhillah Mohon Tunggu... -

terus mencoba dan hidup bebas untuk sukses

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Getrich, Modifikasi dari Permainan Jadul

3 Mei 2015   17:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:25 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zaman sudah makin modern, lebih cepat maju dari yang terbayangkan. Tak bisa dipungkiri manusia memang mahkluk yang sempurna, berjalan tegak, berkomunikasi dengan bahasa, ditambah lagi akal dan budinya tidak dimiliki oleh mahkluk lain, hewan dan tumbuhan.Dengan pikirannya manusia semakin ingin bergerak maju, kenapa? Karena manusia adalah mahkluk yang tidak pernah puas dengan apa yang dimiliki, sudah punya satu, ingin dua, sudah dapat dua, ingin tiga, tiga sudah ditangan, ingin empat, dan seterusnya, begitulah sifat manusia.

Mungkin zaman sudah semakin modern tapi permainan lama tetap menjadi hiburan tak terlupakan. Apa ingat dengan permainan jadul seperti kelereng, layangan, monopoly, petak umpet, bebentengan(b.sunda), semua itu pasti kita rindukan. Orang yang lahir setelah tahun 2000 sedikit yang pernah memainkan permainan lama, mereka tak tahu betapa serunya, bertemu bermain bersama teman-teman secara langsung tak seperti saat ini. Kita yang lahir sebelum tahun 2000 sangat mengetahuibanyak tentang permainan jadul.

Kerinduan itu sedikitnya bisa terobati dengan munculnya permainan getrich. Mendapatkan

[caption id="attachment_414677" align="aligncenter" width="300" caption="modifikasi dari permainan lama"][/caption]

kekayaan, itulah nama permainan dalam bahasa Indonesianya, nama itu tidak ada dalam kamus permainan jadul tapi peraturannya tujuannya hampir sama bahkan mungkin sangat persis.Yaa jika anda mengetahui monopoly pasti anda akan menebak sejak saya menuliskan ini di awal paragraf. Memang bosan kalau tidak ada hiburan, setiap game yang keluar pasti berhubungan dengan dunia virtual, tidak seru, itulah yang saya rasakan. Tapi sedikit berbeda ketika ada permainan getrich ini, mengingatkan ketika bermain berempat di atas kertas yang tertuliskan nama kota-kota atau daerah pada berbagai macam negara.

Getrich mirip dengan monopoly. Kedua permainan ini mempunyai peraturan yang sama yaitu pemenang adalah pemilik uang terbanyak, ada penjara di di monopoly tapi di getrich namanya berbeda, seperti, pulau terpencil. Langkah sebuah karakter yang dipakai oleh pemain ditentukan olehdadu yang dilemparkan. Terdapat kartu keberuntungan jika karakter pemain menginjak wilayah tersebut, ehh tapi bisa juga kesialan.

Perbedaannya sedikit antara getrich dan monopoly. Mungkin karena sudah di design dengan lebih modern, monopoly yang sekarang lebih menarik lagi. Dalam monopoly tidak ada yang namanya karakter berpengaruh dalam permainan, semuanya murni karena keberuntungan dan pengelolaan pemain. Tapi sekarang ada yang namanya pengaruh karakter terhadap si pemain, pemain yang memiliki karakter S-gold biasanya lebih diunggulkan daripada pemain yang memakai karakter dengan nila C dan sebaliknya karakter C tidak diunggulkan jika berhadapan dengan karakter S-gold.

Permainan lama yang sudah dimodifikasi dalam dunia virtual, dimainkan di gadget yang sudah canggih, membutuhkan koneksi internet yang membutuhkan uang. Jadi tidak semua orang dapat memainkannya, hanya kalangan menengah keatas mungkin, yang tidak mempunyai pulsa apalagi tidak memiliki gadget canggih hanya bisa diam, sedih memang lebih baik permainan jadul, kebersamaannya terasa. itulah monopoly yang sekarang, GETRICH.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun