Ada tafsir yang aku paksakan
Ada getir yang aku sudutkan
Aku merenggut realitas dengan tangan Meraupnya hingga tak tersisa
Aku pijak waktu yang semestinya esok datangnya
Aku telah melampauinya jauh
Langkah ini terlalu mengada-ada, dan fanaÂ
Ada kemungkinan-kemungkinan yang aku pungkiri dengan ragu
Bercecer harapan kemudian--- itu tak mustahil
 Peluh yang mengalir akan jadi sia-sia; dan kemudian (saat itu) aku bukanlah manusia (lagi)
#subang, 13 februari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!