Mohon tunggu...
Fazri DwiSantoso
Fazri DwiSantoso Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif Universitas Jenderal Achmadyani Cimahi

Memiliki hobi nyanyi, membaca buku, menulis puisi dan membuat lagu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melampaui Batas

12 Februari 2023   01:31 Diperbarui: 12 Februari 2023   01:32 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada tafsir yang aku paksakan

Ada getir yang aku sudutkan

Aku merenggut realitas dengan tangan Meraupnya hingga tak tersisa

Aku pijak waktu yang semestinya esok datangnya

Aku telah melampauinya jauh

Langkah ini terlalu mengada-ada, dan fana 

Ada kemungkinan-kemungkinan yang aku pungkiri dengan ragu

Bercecer harapan kemudian--- itu tak mustahil

 Peluh yang mengalir akan jadi sia-sia; dan kemudian (saat itu) aku bukanlah manusia (lagi)

#subang, 13 februari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun