Mohon tunggu...
Fazri DwiSantoso
Fazri DwiSantoso Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif Universitas Jenderal Achmadyani Cimahi

Memiliki hobi nyanyi, membaca buku, menulis puisi dan membuat lagu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kalut dan Tenggelam

26 November 2022   19:19 Diperbarui: 26 November 2022   19:28 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalut dan tenggelam

karya: Fazri D. Santoso

Sunyi suasana merana
Resah jiwa terlena
Cemas menikam rasa, menjadi perasaan
Sedikit ragu itu mengguncang kalbu

Aku Kalut dan tenggelam
Menuju palung tak terkira
Mengapa aku bertanya, "mengapa?"
Agar tenang; dan bahagia di persimpangan?

Aku itari alam pikirku
Ketika dini hari; dalam gulita
Ketika Angin mengetuk kaca bilik
Ketika aku bergeming--menjadi gusar

Aku kalut dan tenggelam
Menuju palung tak terduga
Mengapa aku menerka takdir?
Sementara aku adalah bagian dari takdir itu sendiri

Aku mengira-ngira jawaban,
Bahwa aku bukanlah siapa-siapa
Aku hanyalah manusia yang dilahirkan
Tercipta dari cairan hina, meringkuk di dalam rahim sendirian, sembilan bulan dalam kandungan
Aku telah ditakdirkan

Kemudian malam semakin larut dan aku sendirian
Riuh menjadi lirih
Ramai menjadi sepi
Resah tak berpulang
Aku kalut dan tenggelam

Subang,2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun