Kalut dan tenggelam
karya: Fazri D. Santoso
Sunyi suasana merana
Resah jiwa terlena
Cemas menikam rasa, menjadi perasaan
Sedikit ragu itu mengguncang kalbu
Aku Kalut dan tenggelam
Menuju palung tak terkira
Mengapa aku bertanya, "mengapa?"
Agar tenang; dan bahagia di persimpangan?
Aku itari alam pikirku
Ketika dini hari; dalam gulita
Ketika Angin mengetuk kaca bilik
Ketika aku bergeming--menjadi gusar
Aku kalut dan tenggelam
Menuju palung tak terduga
Mengapa aku menerka takdir?
Sementara aku adalah bagian dari takdir itu sendiri
Aku mengira-ngira jawaban,
Bahwa aku bukanlah siapa-siapa
Aku hanyalah manusia yang dilahirkan
Tercipta dari cairan hina, meringkuk di dalam rahim sendirian, sembilan bulan dalam kandungan
Aku telah ditakdirkan
Kemudian malam semakin larut dan aku sendirian
Riuh menjadi lirih
Ramai menjadi sepi
Resah tak berpulang
Aku kalut dan tenggelam
Subang,2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H