Tahun berganti
Waktu berlalu melahap aku ke dasar rasa yang menahun
Yang melelapkan aku dalam sepinya menunggu
Aku dikoyak rindu
Aku Merengek pada semesta yang enggan memberi tahu
Aku diburu tanya yang mengudara liar diatas kepala--
Yang menodongkan belati dengan gagah dan tak tahu waktu
Dan Yang membelungsang dikala sore telah berlalu
Aku menanti jawaban yang entah kapan,
Yang entah datang atau tidak
Yang entah ada; atau barangkali sekedar dipersiapkan untuk ku
Dan Aku mulai menata diri
Kala malam memicu kecamuk pikiran yang ragu
Pikiran yang mempertanyakan "Untuk apa dan sampai kapan?!"
Tapi aku menepisnya dengan rasa yang optimis
Waktu bergulir amat lambat--
Tapi  jawab turut hadir disana
Tahun berganti--dan aku mulai mengerti
Semesta pun memekikkan aksara pada ku
"Itu tak ada pada mu. Pada kau tak ada apa pun!"
Begitu semesta membeberkan dan aku memakinya sembari tangan mengepal
Angkara melahap ku untuk beberapa saat
Aku bergeming di persimpangan jalan yang sunyi
Dengan tubuh gemetar--aku mendeklamasikan sajak perihal pelik, ragu dan resah
"Kepada mu aku berterima kasih. Terima kasih atas waktu yang telah kau beri. Terima kasih karena bersedia aku cintai meski kau tak mencintai. Terima kasih karena telah bersedia mendengar cerita ku yang mungkin basi . Terima kasih telah mempersilahkan aku mendengar segala kerisauan diri mu. Terima kasih karena telah mewujud renjana yang meski tak utuh buat ku. Dan terima kasih untuk apa pun yang belum pernah terjadi."
Kemudian Sajak ini menggema diantara ruang yang sesak
Bersautan dengan nestapa yang memaki rasa ku
Kepada rindu...
Berbahagialah
Sembuhkan lah luka yang tak bisa aku sembuhkan