Mohon tunggu...
Fazri Arsyad
Fazri Arsyad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNVERSITAS NEGRI GORONTALO

Suara Rakyat,Untuk Rakyat,Bersama Rakyat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penyakit DBD Di Desa Tolotio,Kec Isimu Raya Perlahan Menyebar Ke Masyarakat Sekitar,Dan Bantuan Sosial Tidak terdistribusi Merata

23 Desember 2024   00:07 Diperbarui: 22 Desember 2024   23:06 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di desa TOLOTIO, terdapat masalah yang meluas di masyarakat terkait penyakit DBD.
Salah satu staf desa TOLOTIO mengemukakan bahwa tingginya kasus penyakit DBD di desa tersebut disebabkan oleh demam berdarah dengue yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Dalam beberapa tahun terakhir, kasus DBD semakin meningkat di desa TOLOTIO karena cuaca hujan yang berkepanjangan menyebabkan genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Pola hidup masyarakat yang tidak teratur serta pembuangan sampah sembarangan juga ikut berperan dalam masalah tersebut.
menurut data dari kementerian kesehatan,jumlah kasus DBD diindonesi mingkat tajam, terutama pada  musim penghujan.penyebaran penyakit ini di perparah oleh kurangnya kesadaran masyrakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.sampah menumpuk dan genangan air menjadi temapt ideal bagi nyamuk untuk berkembng biak.

Sumber Gambar:Google Platefrom
Sumber Gambar:Google Platefrom

Isu yang dihadapi di
desa tersebut tidak hanya terkait dengan DBD, melainkan juga masalah ketidakmerataan bantuan sosial di Desa Tolotio. Salah seorang warga desa, yaitu Ibu Elfi Dunggio, menyatakan bahwa bantuan sosial di desa Tolotio tidak merata, hanya beberapa dusun tertentu yang menerima bantuan tersebut. Alasannya, Ibu Elfi tidak mendapatkan bantuan sosial karena jumlah penduduk di dusun tempat tinggalnya sedikit.masalah distribusi bansos kerap terjadi karena kurangnya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah." ada gap dalam pelaksanaan di lapangan, baik dari sisi data penerima maupun mekanisme distribusinya.ini membuat masyarakat yang seharusnya mendapat bantuan justru terabaikan
peningkatan kesadaran, penguatan program kesehatan masyarakat, dab perbaikan tata kelola bansos menjadi kunci untuk melawan penyakit ini sekaligus meringankan beban masyarakat sekitar.

Dosen Pengampuh:Muziatun S.pd,M.app,Ling,PhD

Kelompok 1

Fazri Arsyad (281424025)

Warista (281424042)

Fitriani Malatia (281424040)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun