"hmm"
"Sebelum kau berniat seperti itu aku terlebih dahulu yang mendengar isi hatimu." jawabnya.
"Jadi?" sambungku.
"Ya, aku ingin semua sajak yang ku ucapkan kau tulis menjadi kata yang indah." sambungnya.
"Akan ku turuti maumu." jawabku
Disaat aku sedang membuka sosial media ku, terpampang bacaan Lomba Sajak dari suatu penerbit, bergegas aku langsung ingin mengabari si buta penuh makna itu.
suara mengetuk pintu-
"Heyy..aku menemukan lomba sajak untukmu, ayo kita membuat puisi dari mulut indahmu."
Tak ada jawaban dari dalam pintu itu, aku lari ke pintu belakang dan yeahh..aku menemukan dirinya disaat ia sudah terkapar kelaparan, lapar akan kata romantis dan kata syahdu.
_fzl
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H