Mohon tunggu...
FAZIZAH RISDJIANI
FAZIZAH RISDJIANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student of IPB University

go live in life

Selanjutnya

Tutup

Money

Menggelar Konser di Tengah Pandemi, Dunia Event Organizer Kembali Bangkit

8 Maret 2022   13:09 Diperbarui: 8 Maret 2022   14:05 1058
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berdendang Bergoyang 11/12/21 | Sumber: Instagram

Di masa pandemi seperti sekarang ini hampir seluruh sektor terkena dampak dari pandemi COVID-19. Tak terkecuali sektor industri kreatif seperti Event Organizer. Akibat dari pandemi ini sejumlah pemilik usaha Event Organizer mengalami penurunan permintaan jasa mereka dan bahkan tidak sedikit yang mengalami gulung tikar karena sepi nya peminat.

Sejak 2021, dunia Event Organizer mencoba bangkit kembali dengan sejumlah upaya seperti pada promotor yang bergabung dalam asosiasi promotor melakukan upaya agar konser bisa mendapatkan izin pelaksanaan oleh pemerintah. Pihak asosiasi promotor menilai konser musik nanti nya sudah bisa dijalankan meski belum diketahui secara pasti kapan pandemi akan berakhir. Hanya saja, pelaksanaan konser baru boleh dilakukan dengan sejumlah catatan.

Tinggi nya peminat tentu akan berdampak pada besaran pendapatan dari sektor hiburan. Banyaknya pemasukan dalam sebuah bisnis event dinilai memiliki beberapa nilai tambah terhadap perekonomian. Dapat disadari bahwa jumlah pengunjung mungkin tidak sebanyak pra pandemi, namun hal tersebut bisa menjadi opsi untuk membuka pintu bagi penyelenggaraan event di tengah pandemi.

Ekonomi sudah sangat memprihatinkan. Dalam segi industri hiburan seperti ini ekonomi juga tetap harus jalan. Ketika pemerintah sudah memberikan izin, menurut saya itu bisa menjadi pintu peluang bagi bisnis ini,” kata salah satu panitia festival musik Berdendang Bergoyang, Rysha, Selasa (01/03/22).

Berdendang Bergoyang adalah salah satu penyelenggara festival musik yang sudah mengadakan konser musik offline pada tahun 2021 di bulan Desember. Walaupun tidak diadakan konser ber sekala besar, antusias masyarakat tidak pernah pudar. Adapun sekitar 500 peminat yang sudah menanti sejak lama konser offline ini diselenggarakan. Hal tersebut dikarenakan konser tersebut adalah salah satu media hiburan bagi mereka.

“Yang saya tahu bahwa kita sudah bisa menjalankan konser pastinya dengan catatan mengikuti apa yang sedang terjadi pada saat itu, bisa dengan melihat dan mengikuti bagaimana kondisi pada momen tersebut,” lanjut Rysha.

Dengan adanya aturan yang merujuk pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/382/2020, pengunjung seluruh acara wajib menjaga jarak minimal 1 meter selama kenormalan baru. Terdapat pula beberapa aturan lain seperti diwajibkan untuk menghindari fisik sesama musisi atau mengajak penonton ke panggung, wajib scan aplikasi Peduli Lindungi dan mengecek suhu tubuh tiap pengunjung acara Berdendang Bergoyang.

Jika melihat acara Berdendang Bergoyang memiliki peluang dengan menggelar acara dikala COVID-19 sedang mengalami penurunan. Akan tetapi, menimbang situasi dan pengetatan yang terus berganti seiring dengan perkembangan kasus COVID-19, kepastian izin keramaian pun menjadi tidak pasti di masa depan meski sejumlah acara memang sudah digelar sejak akhir tahun. Dengan situasi tersebut pastinya peluang untuk industri event memang belum pasti kedepannya akan bangkit dengan stabil. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun