Kesadaran Masyarakat Dalam Menghafal Al-Qur'an
Oleh: Namira Lingga Sastro Nugroho
 Â
SURAKARTA - Sebagai seorang muslim sudah seharusnya kita selalu membaca al-qur'an dan  memahami isinya. Akan tetapi, bukankah lebih baik disamping memahami maknanya kita juga menghafalkan ayat-ayatnya. Karena pada saat zaman sahabat mereka berlomba-lomba menghafalkan al-qur'an untuk menjaga kelestarian al-qur'an itu sendiri.
Saat ini, untungnya sudah semakin banyak masyarakat kita yang sadar akan pentingnya belajar dan menghafal al-qur'an bahkan hal ini sudah seperti menjadi tren di kalangan Masyarakat. Para orang tua lebih memilih untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah yang didalamya tedapat kurikulum yang mengajarkan al-qur'an. Berangkat dari hal ini maka lahirlah banyak sekolah islam dan taman belajar al-qur'an yang banyak dan beragam. Tren menghafal al-qur'an ini tidak hanya terjadi pada anak-anak seusia sekolah namun banyak juga orang dewasa yang ikut dalam tren ini. Karena menghafal al-qur'an bukan tentang usia maka seluruh kalangan masyarakat dapat merasakan hal ini. Sudah sangat banyak bukti mulai dari anak balita hingga orang tua yang sudah selesai menghafalkan al-qur'an.Â
Sebagaimana banyaknya sekolah al-qur'an metode menghafal al-qur'an sekarang juga ikut berkembang. Seperti , Metode Murajaah (pengulangan), Metode Talaqqi, Metode Tikrar (Repetisi Intensif), Â Metode Visualisasi dan Pendengaran, Metode Manzil(penyusunan bagian), Metode Gabungan(sistem blok dan muraja'ah), Metode Aplikasi Digital, Metode Menghafal dengan Teman dan lain sebagainya. Mungkin juga disetiap sekolah atau taman belajar al-qur'an mempunyai metodenya masing-masing.
Kembali lagi ke awal, seperti yang sudah tertulis dalam hadis 'sebaik-baik dari kalian adalah yang mempelajari al-qur'an dan mengamalkannya'. Terlepas dari tren yang ada pada dasarnya seorang muslim memang seharusnya untuk mempelajari kitab suci al-qur'an. Menghafal al-qur'an hanya dengan mengharapkan Ridha Allah jauh lebih berarti disisi-Nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H