***
Entahlah bagaimana tepatnya menuding Nidji melakukan politik uang. Tak cukup tentunya dengan bukti baju kotak-kotak. Naif banget. Bagi pembenci Ahok, bisa-bisa nanti gak beli lagi baju kotak-kotak. Imbasnya rugi pedagang baju kotak-kotak dan penjahit yang punya bahan-bahan kotak.
Saya pun enggan menelusuri lebih jauh baju kotak-kotak bagaimana yang dipakai Nidji. Saya googling tadi belum nemu. Nidji ngaku katanya pun gak pakai baju kotak-kotak. Jangan-jangan ini hanya iklan menjatuhkan baju kotak-kotak. Hehehe.
Terakhir saya mau pesan untuk Nidji. Berdasarkan telusuran singkat saya ada berita-berita memang Nidji mengarah dukung Ahok. Ada berita nyanyi bareng Ahok, ikut konser yang di dalamnya mendukung Ahok, ada juga gambar di google foto Nidji ngangkat dua jari sehabis nyoblos. Makin menguatkan dukung Ahok. Silakan sih milih Ahok. Itu hak politikmu.
Tapi itu loh. Kan dirimu pernah bilang, "musik menyatukan semua." Nah, saya bilang, jika masuk ke lingkungan politik praktis, "politik memecah semuanya." Masih berpikir politik menyatukan semua seperti musik?
Sedih, kan kawan? Saya sih sedih. Sampai-sampai memberi bantuan ke saudara yang kena musibah pun dikaitkan ke politik. Baju kotak-kotak itu pun kena imbasnya yang mungkin nanti "haram" dipakai. Hik. Semoga dirimu memang jiwa sosial, mudah menolong sesama. Saya pendukungmu untuk sifat penolong dan jiwa sosialmu. Saya juga penggemar lagu-lagumu yang keren-keren itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H