Mohon tunggu...
Fazil Abdullah
Fazil Abdullah Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu berat, Sayang. Kau harus sediakan waktu dan dunia, yang seringnya tidak bersahabat.

Cerpen Perempuan yang Meminta Rokokmu dan Mogok di Hutan mendapat penghargaan dari Kompasiana (2017 dan 2018). _____________________________________________ linktr.ee/fazilabdullah 👈 merupakan pintu masuk menuju dunia karya saya. silakan masuk dan jelajahi.

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Kupu-kupu yang Dikutuk Pendekar Datar

3 Maret 2017   11:48 Diperbarui: 4 Maret 2017   04:00 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Kunci Pendekar Negeri Cilukba

Usai kunci dicemplungkan ke sungai yang penuh buaya datar dan semak belukar (emang ada semak di sungai? Entahlah), para penghuni sungai berkerebutan bergosip.

"Eh, eh, tau gak tadi pendekar buang kunci ke sungai?" Buaya datar memulai.

"Kunci apaan? Kenapa dibuang?" tanya kancil sambil berlompatan di atas badan buaya datar yang rapi berbaris di sungai.

"Kunci gerbang ke negeri ini. Masak gak liat lu, Cil? Tadi kan kedengaran sungai kejebur sesuatu. Udah kuliat di bawah air sono, yang dicemplung pendekar itu kunci gerbang negeri ini. Tadi sengaja dibuang sambil marah-marah mukanya. Teriak-teriak pula. Sampe petir ikut teriak juga tadi."

"Ooo..." kancil menanggapi rada cuek.

"Kok o aza...?" Buaya kesel.

"Duh, gue lagi berusaha nyeberang sungai. Emang lu kira enak jalan di atas badan kalian.kepleset dikit mati gua. Lagian gue lagi mikir gimana bawa kerbau buat upah kalian ke sini.

Udeh biarin aja tuh pendekar. Masa bodo sama pendekar sableng itu. Paling gegara masalah cinta ditolak. Ngambek. Dan begitulah."

"Kagak bisa. Kalo kunci gerbang dibuang, gue kagak bisa ke sungai tetangga. Mati gue di sini. Kagak ada makanan. Cuma ada lu yang ceking. Dimakan sayang malah sial. Gak kenyang malah nambahin tai gigiku doang."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun