Ketujuh cerpen dalam buku ini tak ada yang ber-happy ending. Semua menyisakan masalah dan kesulitan. Hal itu diharapkan menjadi pelajaran dan renungan untuk menyikapinya dan sekaligus merefleksikan ke dalam kualitas diri.
Jika dikatakan, kualitas seseorang terbentuk dari pengalaman besar atau kesulitan besar dalam hidup, ya hal demikian bisa berlaku untuk sebagian orang. Akan tetapi, sebagian lagi ada yang menjadi kenangan buruk dan terbawa dalam perjalanan hidupnya. Karena itu, terbentuk diri berkualitas tidak mesti dari pengalaman besar-kecil atau pahit-manis hidup, melainkan bagaimana menghadapinya dengan sikap terbaik.
Â
Tidak semua orang bisa menghadapi pengalaman besar-kecil atau pahit-manis dengan sikap terbaik. Jika bisa, itulah kualitas dirinya sekaligus menjadi amal terbaiknya!***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H