Kaderisasi bisa disebut wadah paling atraktif pengembangan potensi kepemimpinan mahasiswa. Belajar adalah kata kuncinya, rekayasa dan proyek adalah jalan keluarnya, dan pengamalan serta pengalaman adalah dua emas yang harga nya fantastis. Amat penting kaderisasi diadakan karena sebagai penunjang utama keberjalanan sebuah organisasi dan disamping itu pula, bibit-bibit leadership mahasiswa ditarik keluar untuk menyongsong sifat kepemimpinan yang mumpuni.
SYIAR
Syiar menurut al-Razi, syiar tak hanya menunjuk pada amalan ibadah haji, tetapi semua ibadah, bahkan semua aktivitas yang menjadi simbol kepatuhan seseorang kepada Allah. Dalam kitab suci Al-Qur'an pun ada ayat indah milik-Nya yang mengindikasikan urgensinya sebuah syiar, yakni...
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung." (Q.S. Ali 'Imran 5 ayat 104)
Public figure dunia tidak boleh diisi dengan orang-orang yang berperilaku buruk sebab akan merusak moral dan estetika kenegaraan bahkan warga negara. Public figure hingga future leader wajib berisikan alumni mahasiswa yang mecintai akhlak-akhlak terpuji dan paling penting... bijaksana terhadap sesama. Mampu menyebarkan kebajikan dengan ikhlas adalah ciri kesempurnaan seorang pemimpin yang pandai kepemimpinannya. Kepemimpinan itu dibangun dengan 3 pilar, akhlakul karimah, tauhid, dan ikhlas. Nah dalam organisasi, syiar bisa dipelajari dengan mengadakan kajian-kajian bermanfaat dengan output yang luar biasa dan memperdalam sepuluh karakter muslim/ah ideal.
PELAYANAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pelayanan merupakan suatu usaha untuk membantu menyiapkan atau mengurus apa yang diperlukan orang lain. Dalam kitab suci Al-Qur'an pun ada ayat indah milik-Nya yang mengindikasikan urgensinya sebuah pelayanan, yakni...
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan." (Q.S. Al-Insan 76 ayat 8)
Pemimpin yang menjadi teladan memiliki empati tinggi terhadap makhluk hidup maupun makhluk mati. Apalagi dalam keadaan sulit, pemimpin harus memposisikan dirinya sebagai orang yang paling sulit karena ringan berbagi dan disitulah letak keberkahan dari Allah akan ada... in syaa Allah. Di organisasi, kebiasaan-kebiasaan berempati terhadap sesama ditanam dengan kualitas yang baik dan dirawat dengan kuantitas yang pas maka akhirnya akan dipanen dengan segala segi luar biasanya.