Mohon tunggu...
Fahmi Aziz
Fahmi Aziz Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penikmat kata

Selanjutnya

Tutup

Money

Agar Seporsi Asli Dalam Negeri

23 Mei 2019   00:01 Diperbarui: 23 Mei 2019   00:14 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi konektivitas internet. Sumber: mastekno.com

4. Konektivitas Jaringan Internet

Ilustrasi konektivitas internet. Sumber: mastekno.com
Ilustrasi konektivitas internet. Sumber: mastekno.com
Salah satu sarana pendukung yang dibutuhkan dalam penggunaan teknologi pertanian transisi adalah adanya konektivitas internet yang memadai. Sayangnya, banyak negara yang belum melakukan pemerataan dalam penyediaan jaringan ini. Terutama, di wilayah pedesaan dan pedalaman yang menjadi pusat kegiatan pertanian. Seperti yang dirasakan di Australia dan Brazil. Sebenarnya penggunaan teknologi otomasi sudah diterapkan di sana. Hanya saja, jaringan internet yang terdapat di daerahnya jauh dari harapan seperti yang ada di kota. Alhasil, produknya kurang maksimal.

Adapun untuk di Indonesia sendiri yang bakal memasuki revolusi pertanian 4.0, sebaiknya juga memperhatikan infrastruktur internet hingga ke daerah-daerah. Sehingga, beriringan dengan masuknya teknologi pertanian presisi yang modern, jaringan internet di tiap derah sudah memadai. Dengan begitu, kita bisa langsung mengejar ketertinggalan dibanding negara lainnya. 

Sampai sini, saya menyimpulkan dunia pertanian tengah memasuki masa transisi dari sebelumnya dari konvensional manual memasuki pemanfaatan teknologi yang lebih maju. Tidak hanya di Indonesia, negara-negara lainnya pun terus mencari inovasi apa yang bisa menunjang produksi pertanian mereka. Sehingga ini menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia sebagai negara agraris agar tidak tertingga. Dengan segala potensi yang dimiliki bangsa ini diharapkan kita menjadi pemain utama di dalam sektor ini. 

Atau setidaknya memenuhi target swasembada terlebih dahulu. Sehingga warga Indonesia dapat menikmati segala bahan langsung dari Tanah Airnya. 'Agar seporsi asli dalam negeri'.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun