Mohon tunggu...
Kirae Zahra
Kirae Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi D4 yang gabut hehe

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Dari Hiruk Piruk Kuliah ke Tenangnya Ranu Regulo

30 November 2024   08:00 Diperbarui: 29 November 2024   04:52 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ranu Regulo di Pagi Hari (Sumber: kirae zahra)

Liburan semester telah tiba, dan setelah menghadapi berbagai tugas perkuliahan yang melelahkan, keinginan untuk berlibur pun semakin menggebu. Untuk merayakannya, saya dan teman-teman memutuskan untuk mengunjungi Ranu Regulo, sebuah danau tenang yang terletak di kawasan Gunung Semeru. Kami ingin menikmati keindahan alam, merasakan udara segar, serta menemukan ketenangan di tengah hijau perbukitan.

Perjalanan dimulai pada siang hari, sekitar pukul 13.00 WIB. Kami berangkat bersama-sama dari titik kumpul menuju Desa Ranu Pani, beriringan dengan sepeda motor. Perjalanan memakan waktu selama sekitar tiga jam dari Kota Malang. Perjalanan terasa menyenangkan, dengan ditemani pemandangan yang menyejukkan mata. Tak terasa, kami tiba di Desa Ranu Pani sekitar pukul 16.00 WIB. 

Setelah tiba, kami segera menuju loket untuk melakukan pembayaran dan registrasi, lalu memasuki area Ranu Regulo. Tak menunggu lama, kami langsung mempersiapkan logistik dan memastikan tenda sudah harus berdiri kokoh. Kami melakukan sholat ashar di mushola dekat area perkemahan, sebelum beristirahat sebentar sembari menunggu sholat Maghrib.

Selepas maghrib, kami memasak logistik yang sudah kami bawa. Memasak ditemani lampu kecil, suasan malam yang dingin, serta diiringi canda tawa teman-teman kemah yang lain. Memori yang tak akan pernah hilang sampai nanti tua. Cuaca hari itu cerah sekali, kami bisa melihat gemerlap bintang bertebar di atas kepala kami. Suhu turun menjadi 6C, kami memutuskan untuk mendekat ke warung sekitar area perkemahan, sekedar menghangatkan badan dan melanjutkan obrolan ringan.

Selepas tengah malam, kami semua kembali ke tenda masing-masing. Sayangnya, saya mengalami sesak di dada dan tidak bisa tidur. Dinginnya malam membuat saya terjaga, hingga akhirnya saya pergi ke dekat api unggun untuk menghangatkan badan. Setelah hampir dua jam, rasa kantuk pun tak kunjung datang, sehingga saya memutuskan kembali ke tenda dan memaksakan diri untuk tidur.

Keesokan paginya, suara teman-teman di sekitar tenda membangunkan kami. Udara pegunungan yang segar menyambut, dengan suhu turun menjadi 4C. Kami segera melaksanakan salat Subuh, meskipun air wudu yang dingin sempat membuat saya terkejut.

Kami buru-buru kembali ke area perkemahan, karena matahari sudah menunjukkan sinarnya. Keindahan danau yang tenang dengan airnya yang jernih membuat kami terpesona. Dikelilingi oleh bukit-bukit hijau dan pepohonan yang rindang, suasananya terasa damai dan sejuk. Rasa dingin bukan lagi fokus utama kami, melainkan pemandangan indah di depan mata kami. Kami saling bergantian foto untuk mengabadikan momen indah ini.

Setelah cukup lama di pinggir danau, kami kembali ke tenda untuk bersih-bersih. Meski tidak mandi, kami mengganti pakaian dan membersihkan diri. Kemudian, kami membuat sarapan sederhana sebelum sebagian dari kami kembali ke pinggir danau untuk foto-foto.

Setelah itu, kami membuat sarapan ala kadarnya, yang penting terisi. Beberapa teman ada yang kembali ke pinggir danau untuk melakukan foto-foto. Ada juga yang duduk tenang sambil sarapan, ditemani pemandangan Ranu Regulo. Dari danau, terlihat jelas bukit-bukit yang memantulkan warna hijau ke permukaan air. Suasana yang jauh dari hiruk pikuk kota memberi rasa damai yang sulit ditemukan di tempat lain. 

Menjelang siang, kami mulai bersiap untuk pulang. Sebelum pulang, kami memastikan area sekitar tetap bersih, membawa kembali sampah-sampah yang kami hasilkan. Dengan hati yang puas, kami meninggalkan Ranu Regulo sekitar pukul 10.30 WIB dan menyempatkan diri untuk ke area Bromo sebelum pulang. Kami tiba di Kota Malang pada jam 14.45 siang, lelah tetapi bahagia. Perjalanan ini menjadi momen yang penuh makna, memberikan ketenangan, serta mengisi kembali energi kami setelah lelah menjalani rutinitas kuliah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun