Mohon tunggu...
Fazar Dinata
Fazar Dinata Mohon Tunggu... -

Metallurgy and Materials Engineering Student at University of Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Optimal sampai Detik Terakhir

26 Desember 2013   06:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:29 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tidak terasa kabinet Indonesia bersatu      jlild II yang dipimpin oleh presiden Susilo   Bambang Yudhoyono (SBY) hampir  menginjak usia 4 tahun. Itu berarti masih  tersisa waktu 1 tahun kedepan untuk  mengoptimalkam pengabdian. Bagi  Presiden SBY, jelas ini merupakan  kesempatan terakhir untuk memegang  pucuk pimpinan tertinggi dari Negara  berbentuk republik ini. Kesan tehadap  beliau bagi rakyat Indonesia akan  ditentukan disisa waktu kepemimpinan beliau ini, akankah beliau dikenang sebagai Presiden yang baik oleh sebagian besar rakyat Indonesia atau justru sebaliknya.

Patut disadari bahwa 5 tahun bukanlah waktu yang cukup untuk membenahi berbagai macam persoalan bangsa ini, akan tetapi kontribusi optimal dari pemerintah akan menjadi modal bagi pengentasan berbagai macam persoalan bangsa ini di masa yang akan datang. Jika di analogikan bahwa Negara Indonesia yang di idam-idamkan ialah suatu bangunan yang megah, maka pemerintahan periode ini mungkin menjadi peletak dasar pondasinya, kemudian pemerintahan yang akan datang akan menjadi dinding, lalu pemerintahan selanjutnya lagi akan menjadi lantai dan seterusnya hingga menjadi suatu bangunan yang di idam- idamkan. Begitulah pembangunan, bertahap dan memerlukan waktu yang cukup lama. Akan tetapi hal ini bukan menjadi alasan bagi pemerintahan dalam suatu periode untuk beleha leha serta tidak optimal dalam bekerja. Justru dengan adanya optimalisasi kinerja dalam setiap periode pemerintahan akan menjadi suatu akselerasi pembangunan Indonesia untuk menjadi bangsa yang di idam-idamkan.

Mengingat masa pemerintahan presiden SBY beserta kabinetnya akan berakhir 1 tahun lagi, kemudian yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana kinerja mereka dalam mengurus Negara ini. Berdasarkan data dari bps, laju inflasi Indonesia pada januari 2013 mencapai 1,03 % atau meningkat 0,27% dari januari tahun lalu, disisi lain hutang bangsa Indonesia dari tahun ke tahu juga meningkat secara tajam, jika pada tahun 2006 hutang bangsa Indonesia 132,63 miliar dollar AS maka pada 2011 hutang bangsa Indonesia telah mencapai angka 221,60 miliar dollar AS, sungguh sangat ironis memang. Hal ini diperparah dengan begitu banyaknya tindakan korupsi yang justru dilakukan oleh orang di pemerintahan.

Bagi pemerintahan SBY setidaknya masih terdapat 1 tahun untuk memperbaiki kondisi bangsa ini, akan tetapi rasanya justru berat mengingat para pemegang kekuasaan di pemerintahan saat ini sudah tidak lagi focus untuk menjalankan tugas tugasnya. Hal ini disebabkan karena mereka sibuk dengan partainya masing masing dalam upaya mempersiapkan pemilu setahun mendatang. Bagi mereka saat ini partai lebih penting dari pada Negara, kemengan partai dalam pemilu mendatang ialah segalanya. Partai adalah Negara dan Negara ialah partai, nampaknya pernyataan inilah yang sesuai untuk menggambarkan pemerintah saat ini. Ada salah satu partai yang sibuk dengan internalnya karena banyaknya kader yang tersangkut korupsi, semua elit partai saling berseteru untuk mengambil alih kekuasaan partai demi memperbaiki citra partai. Ada pula salah seorang petinggi partai tertentu yang mundur dari posisi penting di lembaga legislative lagi lagi untuk memfokuskan diri pada internal partai demi memperbaiki citra menuju pemilu mendatang. Hal tersebut hanya merupakan beberapa contoh saja, sementara hal serupa juga dilakukan oleh partai politik lainnya. Semua ini mereka lakukan demi unutk memenangkan pemilu tahun depan. Semua partai berlomba lomba untuk menjadi penguasa negeri ini pada periode pemerintahan yang akan datang. Hal ini sungguh ironis, padahal diluar sana masih banyak rakyat Indonesia yang membutuhkan kinerja optimal dari pemerintah, tapi nyatanya pemerintah justru lebih mementingkan partai mereka untuk kembali menguasai negeri ini, atau singkatnya mereka lebih memilih kekuasaan dibandingkan dengan kepentingan rakyat Indonesia. Apakah mereka tega melihat begitu banyaknya rakyat Indonesia yang kelaparan, anak anak yang putus sekolah serta para pemuda usia produktif justru jadi pengangguran ?

Satu tahun merupakan waktu yang cukup berharga untuk bekerja kepada rakyat Indonesia. Rakyat sudah mempercayakan nasib mereka kepada pemerintah dengan harapan hidup mereka akan menjadi lebih baik. Namun mengapa pemerintah melanggar janji janji manis yang dulu mereka suarakan dengan lantang. Jika kekuasaan lebih menjadi prioritas bagi pemerintah, akan mau dibawa kemanakah negeri ini ? Pemimpin terbaik ialah pemimpin yang bekerja hingga detik terakhir untuk rakyatnya. Apakah bangsa ini masih memiliki pemimpin terbaik itu ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun