Mohon tunggu...
Faza Nailun
Faza Nailun Mohon Tunggu... Psikolog - Younger Mom

Merubah hobi sambat menjadi hobi baca dan nulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Analogi Biji Kecambah dengan Kreativitas Anak Usia Dini

16 November 2020   18:49 Diperbarui: 16 November 2020   19:14 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keempat, guru mengawasi dan membimbing anak-anak dalam proses penanaman biji tersebut. Kelima, setiap hari anak-anak dan guru meng agendakan pengamatan pada biji yang telah ditanam, untuk mengerti proses pertumbuhan biji tersebut. Terakhir, setiap kelompok diberi stimulasi agar mau menceritakan bagaimana proses terjadinya biji tersebut sampai pada akhirnya menjadi kecambah.

Tentu sangat mudah sekali bukan? Melalui kegiatan tersebut, anak dapat mengerti atau mengenal jenis biji-bijian yang ia tanam itu jenis tumbuhan apa, anak kemudian mengerti cara menanam biji-bijian dengan baik, mengerti cara merawan tumbuhan agar menjadi tanaman yang subur. 

Dan pada kegiatan ini, anak dapat mengamati berbagai binatang yang menjadi bagian dari ekosistem pada saat penanaman biji tersebut, misalnya: cacing, jangkrik, belalang, dan masih banyak lagi hama tanaman yang lain. Kreativitas anak usia dini sebenarnya sangat mudah terasah jika dibarengi dengan kegiatan yang menurutnya menyenangkan. Tentu dalam hal menyenangkan bagi anak tetap tersirat makna pembelajaran baginya.

Salah satu tujuan pendidikan bagi anak adalah memberikan pengalaman belajar untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan bernalar, kegiatan proyek merupakan salah satu bentuk pemecahan masalah. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan berpikir dapat diperoleh melalui metode proyek. Tetapi kegiatan proyek tidak hanya kegiatan pemecahan masalah yang independen. 

Untuk memahami masalah tersebut, anak selain bekerja secara mandiri juga harus mampu berintegrasi dengan kegiatan kerja anak lain yang terlihat pada kegiatan proyek. Tujuan menggunakan metode proyek juga berguna untuk mengembangkan kemampuan untuk berhubungan dengan anak-anak lain dalam kelompok, dan anak-anak ini dapat menimbulkan kecenderungan untuk berpikir, merasa, dan bertindak menuju tujuan kelompok daripada sendirian. Setiap anak menyadari bahwa apa yang dilakukan adalah kebutuhan kelompok yang harus dipenuhi dengan memuaskan. 

Dalam kehidupan kelompok, setiap anak belajar untuk mampu mengatur diri untuk menjalin persahabatan, berpartisipasi dalam kegiatan kelompok untuk memecahkan masalah bersama dan mencapai tujuan bersama.

Metode proyek ini berawal dari ide "Learning By Doing" yang dikemukakan oleh John Dewey, yakni Proses memperoleh hasil belajar dengan melakukan tindakan tertentu sesuai dengan tujuan mereka, khususnya Proses dimana anak menguasai cara menyelesaikan suatu pekerjaan, yang meliputi serangkaian perilaku yang ingin dicapai. 

Mungkin itu saja yang dapat kusampaikan perihal pengembangan kreativitas anak usia dini melalui proyek. Semoga dapat memberikan manfaat untuk para pembaca, dan saya ucapkan terimakasih banyak. End then see u gais!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun