Mohon tunggu...
Faza Nailun
Faza Nailun Mohon Tunggu... Psikolog - Younger Mom

Merubah hobi sambat menjadi hobi baca dan nulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Biarkan Anak "Mencari Tahu" Jangan Langsung "Memberi Tahu"

3 November 2020   18:22 Diperbarui: 3 November 2020   18:31 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : The AsianParent

"Kalo warna merah dan kuning dicampur, nanti jadi warna apaya kak?"

Kurang lebih seperti itu lah pertanyaan yang dilontarkan adik kepadaku. Sebelum ia bertanya seperti itu, kebetulan ia sedang menonton sebuah tayangan di YouTube yang mana ada dua anak kecil sedang bermain menggabungkan warna. Namun, mereka berdua menggabungkan warna biru dan kuning di sebuah gelas yang kemudian dapat berubah warna menjadi kuning. Berawal dari tontonan itulah, kemudian adik ku bertanya demikian. 

Langkah yang aku ambil ketika aku mendapati bahwa adik ku bertanya demikian, tak kemudian langsung aku menjawab begitu saja. Tak berpikir panjang, aku langsung mengajak adik ku untuk bermain gabung-gabung warna. 

Sebelum itu, aku membagi tugas terlebih dahulu, karena ternyata setelah kulihat didapur pewarna buatan ku habis yang membuatku harus pergi ke warung untuk membeli nya. Dan tugas adik ku adalah mencari gelas air minum kemasan yang nanti nya akan dibuat untuk mencampur warna.

Oke, semuanya telah terpenuhi yaitu aku telah mendapatkan pewarna dan adik sudah menemukan gelas air minum kemasan sesuai pembagian tugas yang tadi. Langsung saja, persiapkan kurang lebih tiga gelas air minum kemasan yang kemudian diisi air. 

Gelas pertama diisi pewarna merah, gelas kedua diisi warna kuning. Gelas ketiga inilah yang nanti nya akan menjadi tempat untuk uji coba pencampuran warna. 

Setelah menuangkan sekiranya antara warna merah dan kuning sama banyak, adik ku langsung mengaduk nya daaaan kemudian yaaaaaa!!!!! Warna nya berubaaaah, berubah menjadi warna apakah? Yappp benar menjadi warna orennnn. 

Betapa terkejutnya adik ku ketika mengetahui perubahan yang terjadi ketika warna merah dan kuning diaduk setelah dicampur. Terjawab sudah pertanyaan adik ku. Tadi ketika aku membeli pewarna, tidak hanya membelikan dua warna saja, tetapi beberapa macam supaya adik ku dapat bermain dan melakukan uji coba dengan warna yang lain. 

Dari kegiatan diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwasanya, kita dapat menstimulasi kreativitas anak anak dengan berbagai macam kegiatan. Kegiatan yang kulakukan diatas bisa dikatakan, mengembangkan kreativitas anak usia dini dengan melakukan eksperimen penggabungan warna. 

Perlu diketahui bahwa, Kegiatan eksperimen tidak hanya dilakukan di sekolah menengah, tetapi kegiatan eksperimen juga dapat dilakukan di Taman Kanak-kanak. Melalui eksperimen, anak akan terlatih untuk mengembangkan kreativitas, keterampilan berpikir logis, keterampilan observasi, rasa ingin tahu dan kagum pada alam. Melalui eksperimen sederhana yang dilakukan, anak-anak akan menemukan hal-hal baru baru yang menakjubkan. Hal ini penting karena anak akan terkejut dan akan terus menikmati kegiatan belajar hingga dewasa. Melalui eksperimen, anak juga dapat menemukan ide atau karya baru yang belum pernah mereka temui sebelumnya. 

Eksperimen atau Percobaan yang dimaksud dalam hal ini bukanlah suatu proses rumit yang harus dikuasai oleh anak, melainkan cara untuk memahami konsep benda atau anak untuk menguasai konsep dasar percobaan, tetapi tentang bagaimana mereka mengetahui proses atau proses terjadinya sesuatu. Bagaimana sesuatu bisa dilakukan, apa yang terjadi, dan bagaimana mereka menemukan solusi dari masalah yang ada, dan akhirnya mereka dapat membuat hal-hal bermanfaat dan kegiatan ini. 

Ada banyak sekali contoh kegiatan eksperimen yang dapat dijadikan sebagai sarana atau metode untuk mengembangkan kreativitas anak usia dini. Apa sajakah itu? 

Pertama, makanan ajaib. Sereal yang diremas kemudian didekatkan pada magnet, kemudian diamati apa yang terjadi setelah itu. Kedua, melayang, terapung dan tenggelam. Menyediakan air dan benda yang memiliki berat berbeda, kemudian diamati manakah benda yang tenggelam dan terapung. Sebenarnya masih banyak lagi ya tentunya kegiatan kegiatan eksperimen sederhana yang dapat dilakukan. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca, terimakasih semuanya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun