Bagaimana hubungan kegiatan sosial dengan integritas nasional?
Manusia diciptakan oleh allah SWT dengan keberagaman jenis kelamin, bangsa, dan suku. Rasa saling menghormati akan tercipta ketika setiap orang selalu menyadari adanya keberagaman dalam kehidupan. Hendaknya, dengan adanya keberagaman dapat menumbuhkan rasa saling membutuhkan dan kesamaan. dalam berbagai aspek kehidupan manusia, keberagaman menjadi salah satu cara untuk menunjukkan bahwa tidak ada manusia yang sempurna.
Integrasi nasional mengacu pada upaya untuk mempersatukan beragam elemen dalam suatu negara menjadi satu kesatuan yang utuh. Di Indonesia, integrasi nasional menjadi isu penting mengingat keragaman etnis, budaya, dan agama di dalamnya. Nilai-nilai ke-Bhinneka Tunggal Ika-an menekankan pentingnya keutuhan, kesatuan, dan persatuan negara bangsa dalam menghadapi ancaman terhadap integrasi nasional.
Mahasiswa merupakan agen perubahan yang mampu memobilisasi masyarakat. Sebagai seorang mahasiswa yang merupakan generasi penerus bangsa, kita harus memiliki rasa tanggung jawab dan kesadaran dalam menjaga integritas bangsa Indonesia. Dalam hal ini mahasiswa dapat mengorganisir kegiatan menggalang persaudaraan antarwarga didalam maupun diluar kampus, seperti adanya studi banding organisasi kemahasiswaan di UNISSULA dan organisasi kemahasiswaan di Unwahas. Kegiatan tersebut dapat meningkatkan solidaritas dan semangan kebersamaan diantara warna negara. Namun, dalam menjalankan peran sebagai mahasiswa juga harus tetap mengedepankan sikap bertanggungjawab dan menjungjung tinggi nilai demokrasi.
Sebagai mahasiswa UNISSULA kita dapat menerapkan persatuan dan kesatuan dengan semboyan "Bhineka Tunggal Ika" yang memiliki arti berbeda beda tetapi tetap satu tujuan, hal tersebut dapat menjadi dampak positif dalam menghargai suatu perbedaan seperti perbedaan keyakinan, bahasa, ras dan suku bangsa untuk menyempurnakan terhadap kekurangan yang ada. Tantangan terbesar dalam mencapai integrasi nasional salah satunya pada saat adanya perpecahan dalam organisasi. Untuk menanggapi hal tersebut, maka anggota yang tergabung dalam organisasi harus menjadi penengah antar anggota tersebut. Dengan mendengan para pihak kemudian mendiskusikannya untuk mencari jalan keluar terbaik secara bersama-sama dan tidak memihak, maka rasa kekeluargaan dalam organisasi tersebut dapat muncul dan dirasakan oleh organisasi tersebut.
Mahasiswa  sebagai pemimpin masa depan dengan membentuk kepemimpinan yang dapat menginspirasi dan memotivasi generasi muda lainnya untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Di Indonesia, proses pendidikan formal belum mampu membangun kontribusi dari individu dalam kehidupan bersama. Pendidikan justru membesarkan kesadaran individu untuk kepentingan pribadi. Maka dari itu, mahasiswa dapat menyebarkan nilai integritas nasional melalui kegiatan pengabdian masyarakat, dan mengorganisir kegiatan informal yang mempromosikan kebersamaan dan saling pengertian.
Dalam mewujudkan integritas nasional mahasiswa memainkan peran penting dengan menjadi pelopor dalam membangun kebersamaan dan menghargai perbedaan, serta melalui peran aktif di dalam organisasi kemahasiswaan dan menjadi mediator dalam memfasilitasi dialog antara pihak-pihak yang berbeda pandangan. Mereka adalah generasi intelektual yang memiliki kemampuan untuk mengkritisi, menginspirasi, dan berkontribusi secara aktif dalam pembangunan bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H