Mohon tunggu...
Pendidikan

Perbandingan Hasil Tracer Study 2018 dengan Kondisi Saat Ini

14 Mei 2019   06:09 Diperbarui: 14 Mei 2019   06:19 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Diagram alir penelitian

Gambar 6. Persebaran Kategori Perusahaan Impian
Gambar 6. Persebaran Kategori Perusahaan Impian

Terakhir, dilakukan pengolahan data terhadap perbandingan IPK dengan kategori perusahaan impian. Hasil pengolahan data perbandingan IPK dengan kategori perusahaan impian diklasifikasikan menjadi 3, yaitu perusahaan lokal, nasional dan multinasional. Hasil pengolahan data perbandingan IPK dengan kategori perusahaan impian direpresentasikan pada gambar 7 di bawah ini.

Gambar 7. Boxplot IPK vs Kategori Perusahaan Impian
Gambar 7. Boxplot IPK vs Kategori Perusahaan Impian

4. Analisis Perbandingan

4.1 Analisis IP dan Pekerjaan

Pada Gambar 2 dapat dilihat bahwa perbandingan IP untuk alumni yang bekerja dengan alumni yang bekerja dan berwirausaha tidak berbeda secara signifikan. Demikian juga jika dilihat pada Gambar 5, rata-rata dan rentang IP dari mahasiswa yang ingin bekerja dengan mahasiswa yang ingin bekerja dan berwirausaha tidak berbeda secara signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa IP tidak menentukan apakah seorang lulusan dapat melakukan wirausaha sambil bekerja atau tidak.

Perbedaan Gambar 2 dan Gambar 5 secara signifikan terletak pada IP dari lulusan yang bekerja sebagai wirausaha. Pada Gambar 2 dapat dilihat jika lulusan yang berwirausaha memiliki rata-rata IP yang lebih rendah dibandingkan dengan lulusan yang mengambil pekerjaan lain, sedangkan pada Gambar 5 dilihat bahwa IP dari mahasiswa yang ingin berwirausaha saja lebih tinggi daripada mahasiswa yang ingin melakukan pekerjaan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan berwirausaha seseorang tidak ditentukan dari IPnya.

IP dari lulusan yang melanjutkan studi secara rata-rata lebih tinggi daripada lulusan yang melakukan pekerjaan lain. Pada Gambar 5 dapat dilihat bahwa memang rentang IP dari mahasiswa yang ingin melanjutkan studi lebih tinggi daripada mahasiswa yang ingin melakukan pekerjaan lain. Namun jika dilihat dari rata-ratanya, perbedaan IP lulusan yang melanjutkan studi tidak terlalu berbeda signifikan.

4.2 Analisis IP dan Kategori Perusahaan

Dari 53 responden, sebanyak 48 orang mencantumkan kategori perusahaan yang diimpikan. Adapun kategori perusahaan impian responden sejak awal diklasifikasikan menjadi 3, yaitu perusahaan lokal, nasional dan multinasional. Responden diperbolehkan untuk tidak mengisi sama sekali serta diperbolehkan untuk memilih lebih dari satu jenis perusahaan impian mereka.

Sebanyak 9 responden memilih perusahaan lokal sebagai kategori perusahaan impian mereka. Dari 9 responden tersebut, rentang IPK responden berkisar antara 2,75 sampai 3,73 sehingga diperoleh nilai rata-rata IPK sebesar 3,27 dan nilai tengah sebesar 3,3. Sebanyak 28 responden memilih perusahaan nasional sebagai kategori perusahaan impian. Dari 28 responden tersebut rentang IPK responden berkisar antara 1,28 sampai 3,99 sehingga diperoleh nilai rata-rata IPK sebesar 3,29 serta nilai tengah sebesar 3,36. Sebanyak 42 responden memilih perusahaan multinasional sebagai kategori perusahaan impian. Dari 42 responden tersebut rentang IPK responden berkisar antara 1,28 sampai 3,87 sehingga diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,38 dan nilai tengah sebesar 3,47.

Dari ketiga pengelompokan kategori perusahaan impian yang ada, perusahaan multinasional memiliki jumlah pemilih yang paling banyak yaitu sekitar 42 orang, disusul dengan perusahaan nasional sekitar 28 orang dan perusahaan lokal dengan 9 orang. Jika kita hanya melihat dari aspek jumlah respondennya saja, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan multinasional merupakan kategori perusahaan yang paling diminati. Selanjutnya, akan dibandingkan rata-rata IPK dari ketiga kategori perusahaan impian di atas. Perusahaan multinasional memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu sebesar 3,38 disusul dengan perusahaan nasional sebesar 3,29 kemudian perusahaan lokal sebesar 3,27.

Menariknya, jarak antara nilai rata-rata dan nilai tengah pada perusahaan multinasional merupakan yang paling besar dengan nilai 0,09 disusul dengan perusahaan nasional dengan nilai 0,07 kemudian perusahaan lokal 0,03. Hal ini disebabkan oleh adanya jumlah data pencilan/outliers pada kategori perusahan multinasional yang lebih banyak dan ekstrim dibandingkan kategori perusahaan lainnya.

Jika kita membandingkan hasil penelitian di atas dengan hasil tracer study tahun 2018 (alumni angkatan 2011), ternyata tidak berbeda terlampau jauh. Pada hasil tracer study tahun 2018, diperoleh bahwa kategori perusahaan dengan nilai rata-rata IPK tertinggi adalah perusahaan multinasional diikuti oleh perusahaan nasional kemudian perusahaan lokal. Adapun perbedaan dari hasil tracer study dengan hasil penelitian terletak pada perbedaan sebaran data nilai IPK serta perbedaan nilai pencilan/outliers yang ada. Perbedaan data yang ada disebabkan oleh perbedaan tahun angkatan pengambilan sampel. Penelitian dilaksanakan pada rentang tahun angkatan 2015 sampai 2017, sedangkan pada tracer study dilaksanakan pada tahun angkatan 2011. Selain itu, adanya perbedaan nilai pencilan bawah pada data penelitian disebabkan oleh pengambilan sampel diadakan pada mahasiswa yang belum lulus sehingga masih diperoleh nilai IPK yang sangat kecil yaitu sebesar 1,28 (masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki) yang tidak mungkin kita temui pada nilai IPK para alumni ITB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun