Gambar 2. IP vs Pekerjaan
(Sumber: Report Tracer Study ITB 2018)
b. Analisis IP dan Kategori Perusahaan
Perusahaan yang akan merekrut pekerja akan melakukan seleksi awal dengan melihat dari parameter Indeks Prestasi mahasiswa atau IP. Standar IP perekrutan pekerja setiap perusahaan berbeda-beda, umumnya perusahaan multinasional memberikan syarat IP lebih tinggi dibanding perusahaan lokal dan perusahaan nasional. Hasil analisis Tracer Study ITB, dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3 IP vs Kategori Perusahaan
(Sumber: Report Tracer Study ITB 2018)
3.2 Data Hasil Kuesioner
Kuesioner diisi oleh 53 responden sesuai dengan subjek penelitian. Pada kuesioner tersebut, responden diberikan beberapa pertanyaan yang berlandaskan data pada Tracer Study ITB. Terdapat pertanyaan mengenai IPK saat ini, aktivitas/pekerjaan yang diinginkan setelah lulus, kategori perusahaan (hanya jika memilih bekerja), bidang perusahaan (hanya jika memilih bekerja), dan alasan terhadap pilihan-pilihan tersebut.
Pertama, dilakukan pengolahan terhadap persebaran pilihan aktivitas/pekerjaan impian yang diinginkan setelah lulus. Dari 53 responden, mayoritas memilih untuk bekerja sekaligus berwirausaha dengan persentase 43% atau 23 responden. Diikuti dengan pilihan bekerja sebesar 34% atau 18 responden, melanjutkan studi sebesar 21% atau 11 responden, dan wirausaha sebesar 2% atau 1 responden. Grafik persebaran pilihan aktivitas/pekerjaan impian ini dapat dilihat pada Gambar 4.
Kedua, dilakukan pengolahan data berupa perbandingan antara IPK dengan aktivitas/pekerjaan impian pilihan mereka. Hasil pengolahan data tersebut divisualisasikan dalam bentuk grafik boxplot dan tabel. Perbandingan antara IPK dengan pekerjaan impian dapat dilihat dari persebaran IPK responden yang memilih suatu pekerjaan impian tertentu. Grafik perbandingan tersebut dapat dilihat pada Gambar 5
Ketiga, dilakukan pengolahan data berupa pendataan jumlah responden yang memilih kategori perusahaan impiannya. Hasil pendataan diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu perusahaan lokal, nasional dan multinasional. Responden juga diperbolehkan untuk tidak memilih kategori perusahaan impian serta diperbolehkan untuk memilih kategori perusahaan impian lebih dari satu. Walaupun terdapat responden yang memilih untuk melanjutkan studi, responden yang memilih untuk melanjutkan studi tetap diperbolehkan untuk memilih kategori perusahaan impian mereka. Hasil pengolahan data persebaran kategori perusahaan impian dilampirkan pada gambar 6 di bawah ini. Dari 53 responden, sebanyak 9 orang atau sekitar 16,9% memilih untuk bekerja di perusahaan lokal. Lalu, sebanyak 28 orang atau sekitar 52,8% memilih untuk bekerja di perusahaan nasional. Sedangkan sebanyak 42 orang atau sekitar 79,2% memilih untuk bekerja di perusahaan multinasional.