Mohon tunggu...
Fatimatuz Zahro
Fatimatuz Zahro Mohon Tunggu... -

mahasiswi BSA UIN MALANG santri Yadrusu The owner of Fazahra_Art & Fazahra_collection

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Festival Kembar Warnai Banyuwangi Festival

13 Agustus 2018   21:21 Diperbarui: 13 Agustus 2018   21:55 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Festival Kembar merupakan salah satu festival terunik yang digelar oleh Pemkab BWI (Pemerintah Kabupaten Banyuwangi) pada tanggal 9 Juli 2018 di halaman depan GESIBU (Gedung Seni Budaya).

Festival Kembar ini hanya bisa ditemukan di Kabupaten Banyuwangi. Festival ini berhasil mengumpulkan 72 pasangan kembar dengan jumlah 173 orang, yang terdiri dari usia balita hingga lansia.

kembar lansia Tanem & Tandur/dokpri
kembar lansia Tanem & Tandur/dokpri
Ratusan pasangan kembar dari 25 Ksecamatan se-Kabupaten Banyuwangi datang dari berbagai kalangan serta  usia yang beragam.

Mereka hadir untuk meramaikan Festival Kembar. Seluruh pasangan kembar akan memulai festival dengan melakukan kirab keliling Kota Banyuwangi sejauh kurang lebih 3 Km.

Usai kirab, sebelumnya mereka mengikuti sederet perlombaan unik yang telah ditentukan. seperti lomba mewarnai, lomba menebak pasangan yang paling tahu kemiripan dan kesamaan pasangannya, lomba selfie, lomba kembar identik,  hingga lomba bayi kembar sehat.

pasangan ibu kembar & anak kembar/dokpri
pasangan ibu kembar & anak kembar/dokpri
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, "Festival Kembar akan digelar untuk memberi warna dalam rangkaian Banyuwangi Festival. Agenda ini bertujuan memberikan warna yang unik dan menaarik bagi masyarakat".

Tujuan diadakannya festival ini untuk menggali potensi dan bakat kepada pasangan kembar. Dan tentunya memberikan ruang kepada pasangan kembar agar bisa mengekspresikan keunikan masing-masing.

Sekretaris Daerah Banyuwangi Djajat Sudrajat mengatakan, Festival Kembar digelar untuk menciptakan komunitas kembar yang positif.

 "Kalian adalah istimewa dan merupakan anugerah. Kami ingin ada komunitas sebagai tempat sharing dan beraktivitas positif bagi pasangan kembar. Semoga lewat festival, sharing antar pasangan kembar bisa berlanjut di suatu wadah," kata Djajat Sudrajat .

Melalui festival ini dapat memberikan warna yang unik dan menarik bagi masyarakat lokal maupun wisatawan manca Negara. Diadakannya festival kembar merupakan salah satu cara Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk mengumpulkan pasangan kembar dari berbagai penjuru Kabupaten Banyuwangi.

 Uniknya Festival Kembar kali ini tak hanya didominasi kembar dua. akan tetapi ada juga kembar 3 seperti anak-anak cantik dan manis yaitu Nadira, Naura, Nayra. Dan ada juga seorang ibu kembar yang datang bersama kembarannya sekaligus membawa anak kembarnya juga. Dan tak kalah uniknya, ada pasangan kembar yang berusia lansia juga ditemukan di Festival Kembar pada tahun ini dengan usia tertua 73 tahun di antara pasangan kembar yang lainnya, yaitu mbah Tanem dan mbah Tandur.

Uniknya lagi, mbah Tanem dan mbah Tandur meskipun sudah berusia yang tidak muda lagi, masih  tetap kompak seperti saudara-saudara lainnya.

Seperti halnya dalam berpakaian kedua nenek kembar ini masih kompak menggunakan pakaian serba kembar. Dan satu hal yang unik lagi dari kedua nenek kembar ini, merasakan hari pernikahan yang sama dan duduk di pelaminan yang sama juga. Namun hanya saja jumlah anak keduanya yang berbeda.

Mbah Tandur dikaruniai 6 anak dan mbah Tanem memiliki 7 anak. Melihat kekompakan yang sangat menginspirasi saudara kembar lainnya. Di Festival Kembar Banyuwangi tahun ini. Mbah Tanem dan mbah Tandur dinobatkan sebagai pemenang pasangan kembar tertua.

kembar 3 Nadira, Naura, Nayra
kembar 3 Nadira, Naura, Nayra
Melalui Festival Kembar yang diadakan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi ini membuka mata dan hati kita. Bahwa keagungan dan kekuasaan Allah SWT sang pencipta itu benar-benar adanya. Dengan menciptakan makhluk-makhluk kembar yang serupa fisiknya dan jasadnya. Rasa syukur dan bangga yang telah dirasakan oleh orang tua yang sangat luar biasa yang telah dipercaya dalam mengemban amanat melahirkan anak kembar dan mengasuhnya. Dan tak semua orang tua diberikan anugerah dari sang pencipta yang begitu indah dan luar biasa, dengan dikaruniai buah hati kembar. Maka tak ada yang bisa mengahalangi apa yang akan dikehendaki Sang Pencipta ketika berkehendak. Karena dalam ayat Al-Quran Allah berfirman: 

"Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, "Jadilah!" Maka jadilah sesuatu itu. (QS. Yasin: 82)

Dari Festival Kembar ini ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil. Tak hanya bisa menikmati dan memandang ratusan orang kembar sebelah mata saja.

Akan tetapi kita bisa lebih bersyukur dan sadar akan ciptaan dan kekuasaan Allah itu benar adanya. Semoga dari festival kembar yang sudah diadakan untuk kedua kalinya ini. Bisa berinovasi kedepannya dan bisa menciptakan komunitas kembar yang positif dan inspiratif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun