Mohon tunggu...
Nurul Fazah Lailiyah
Nurul Fazah Lailiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - 21107030140 Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Learn to rest, not to quit

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Insecure Mulu... How to Deal with It?

21 Maret 2022   12:51 Diperbarui: 27 April 2022   23:55 1069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini istilah insecure masih menjadi topik yang lumayan familiar di kalangan kaum remaja, istilah tersebut adalah salah satu pemicu, pengaruh bahkan penghambat remaja untuk berkembang. Kenapa begitu ? yaa seperti makna dari kata insecure itu sendiri yaitu, tidak aman. 

Menurut kamus cambridge insecure adalah "Those we have little confidence and being uncertain about their own abilities" mereka yang memiliki sedikit kepercayaan diri dan tidak yakin tentang kemampuan mereka sendiri atau mengenai sesuatu hal yang biasanya hal tersebut terletak pada diri kita sendiri maupun hidup kita. 

Rasa tidak aman atau insecure itu sendiri bisa terjadi pada saat seseorang sedang merasa kekurangan, malu, bersalah, bahkan rasa tidak mampu akan melakukan sesuatu. 

Misalnya insecure dengan fisik (body image) kekurangan fisik yang terjadi karena adanya cacat pada tubuh, berat badan berlebihan atau sebaliknya, warna kulit yang berbeda dan perbedaan fisik lainnya. 

Insecure dengan kemampuan sendiri (self ability) yaitu merasa diri kita bodoh dibanding orang lain dan merasa tidak mumpuni. 

Insecure dengan hubungan patner (relationship) merasa tidak pantas dimiliki siapapun , maupun insecure terhadap lingkungan sosial (social circle) dan masih banyak lagi. 

Ketika perasaan ini sedang mengendalikan diri seseorang maka hal tersebut akan semakin memicu ketidakpercayaan diri seseorang.

Insecure merupakan hal yang wajar dirasakan oleh manusia, karena manusia cenderung kurang bisa menyadari kelebihannya sendiri dibandingkan orang lain sehingga merasa bahwa dirinya selalu menjadi yang paling belakang. 

Remaja sering kali mengalami perasaan diolok-olok, dihina, dipermalukan dan sering merasa muak dan malu atas dirinya sendiri. 

Orang yang mengalami insecure umumnya merasa ditolak dan terisolasi, cemas, pesimis, tidak bahagia, merasa bersalah, tidak percaya diri. 

Oleh karena itu, remaja cenderung mengembangkan mekanisme pertahanan seperti penyangkalan dan penolakan, karena sejatinya manusia selalu ingin diakui, diterima, dan dinilai positif oleh orang lain bahkan terkadang  untuk mendapatkan hal tersebut seseorang rela tidak menjadi dirinya sendiri dan melakukan hal sebenarnya tidak ingin dilakukan.

Alasan anak muda merasa insecure adalah, takut gagal atau penolakan dari lingkungan, terlalu perfeksionis, kecemasan sosial atau berusaha untuk memenuhi "standar sosial", korban bullying, selalu membandingkan diri dengan orang lain. Yang menjadi point penting dari alasan-alasan tersebut yaitu berusaha untuk memenuhi standar sosial.

Penulis Maya Andita pernah berbagi cerita dalam blognya tentang penyebab insecure terhadap dirinya. 

Katanya cantik, tinggi, berkulit putih mulus adalah citra yang ditanamkan oleh orang-orang disekitarnya sejak kecil tentang wanita cantik. 

Beliau pun akhirnya tumbuh menjadi seorang anak perempuan yang sebisa mungkin memenuhi kriteria tersebut untuk dapat dipuji cantik. 

Sementara lain penulis Maya Andita ini  mempunyai type kulit yang sensitif dan berjerawat, sejak dibangku SD,SMP, sampai SMA beliau selalu menerima ejekan bahkan omongan-omongan pedas dari teman dan orang di lingkungan sekitarnya.  

Awalnya beliau berfikir bahwa penyebab jerawat tersebut karena hormon atau memang skincare  yang dipakai saat itu tidak cocok kemudian sempat beberapa kali mengganti merek skincarenya. Beliau frustasi, sedih dan menganggap bahwa wajahnya itu jelek. Seketika itu mimpinya menjadi wanita cantik pun musnah. 

Sedikit demi sedikit beliau belajar berdamai dengan lingkungan dan keadaan untuk menerima kekurangannya tersebut. Dari cerita tersebut kita dapat belajar bahwa kekurangan itu pasti ada, tergantung kita mau menyikapi hal tersebut bagaimana dan seperti apa.

Padahal sesungguhnya manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang tidak pernah lepas dari yang namanya bersosialisasi, karena interaksi dengan manusia lain itu penting dalam kehidupan sehari-hari.

Kembali lagi bahwa insecure its not confident about your self or your relationship with other people, ini tentang diri kita penerimaan diri kita dan bagaimana orang-orang melihat kita. 

Penting sekali bagi kita dikelilingi orang-orang yang mau memberi tahu kekurangan kita, termasuk kelebihan kita, sebenarnya mereka yang mengkritik kita mungkin termasuk seorang yang ingin melihat kemajuan kita dimasa depan. 

Sebaliknya seseorang yang selalu memuji kita bisa jadi adalah orang yang akan membuat kita tetap diam ditempat. 

Why ? karena kita tidak tahu, sebenarnya hal apa yang harus kita improve hal apa yang harus kita pelajari dan kita perbaiki.

            How to deal "insecurity" ? 

  • Fokus dalam menjadi dan mencintai diri sendiri.
  • Lebih menjadi dan mencintai sendiri membuat kamu bisa mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada pada diri kamu sehingga cepat atau lambat kamu akan paham akan karakteristik dirimu sendiri. Hal ini bertujuan agar memudahkan langkah kedepannya untuk bisa mengetahui dan mengembangkan apa yang sebenarnya menjadi passionmu. Harapannya adalah agar bisa fokus dengan tujuan dan proses kamu bukan oleh proses dan tujuan orang lain.
  • Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain.

Membanding-bandingkan diri dengan orang lain tidak selamanya berujung negatif tetapi pada umumnya hal tersebut dapat membuat diri kita semakin down dan akan membuang banyak energi. Coba mulailah berusaha fokus dengan proses dan tujuan hidup.

  • Kelilingimu dirimu dengan orang yang supportif

Lingkungan pertemanan dan cara bergaul adalah salah satu faktor yang menentukan sifat dan karakteristik dalam hidup. Memiliki teman dan lingkungan yang supportif akan memudahkan untuk bisa lebih berpikiran positif dan menjauhkan diri dari pikiran insecure.

  • Temukan kelebihan dan keunikan dirimu

Mencoba untuk mencari kelebihan dan keunikan dirimu akan lebih bermanfaat dibandingkan kamu fokus untuk selalu membandingkan dirimu dengan orang lain, karena bisa jadi kelebihan dan keunikan dirimu adalah value yang sangat tinggi dan berguna bagi dirimu kedepannya.

  • Selalu bersyukur

Dengan selalu bersyukur beban pikiran yang kamu pikirkan akan perlahan berkurang dan hilang seiring dengan berjalannya waktu. Yang perlu diingat adalah bersyukur saja tidak cukup, kamu juga harus  selalu berusaha dan berdoa sekuat tenaga.

Setiap manusia memiliki masalah dan kecemasan masing-masing, tidak perlu dipungkiri dan dihindari cukup terima dengan lapang dada tanpa harus membandingkan dengan orang lain. 

Jika kamu merasa insecure coba selalu ingat berbagai macam kelebihan yang kamu miliki, nikmat hidup sampai dengan saat ini, dan segala kemudahan yang kamu peroleh. Maka rasa insecure tersebut tak akan lama bersarang dalam pikiranmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun