Mohon tunggu...
Faza Faizatul Ummah
Faza Faizatul Ummah Mohon Tunggu... Guru - MAHASISWI IAIN JEMBER Jangan lupa follow instagram @fazafzh_

siapa yang bertahan dia yang kuat

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Perennialisme

20 Mei 2020   21:35 Diperbarui: 20 Mei 2020   21:39 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamu'alaikum wr.wb.

Udah tayang lagi nih, saya akan membahas sedikit apa-apa yang belum kalian ketahui tentang filsafat. Diartikel ku ini saya akan memaparkan salah satu dari aliran filsafat yang beragam penjelasannya yaitu filsafat pendidikan perennialisme. Langsung saja skuy pasti udah pada penasaran kan, tapi jangan lupa ya like, comment, dan share biar ilmu nya juga bermanfaat. Karena berbagi itu indah J

Menurut bahasa perennialisme berasal dari kata perennial yang artinya abadi, kekal, atau tiada akhir. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa aliran perennialisme merupakan tradisi yang dipandang sebagai prinsip-prinsip yang abadi dan terus mengalir dari hakikat manusia termasuk yang ada didalamnya. Perennialisme juga berarti berpegang pada nilai-nilai/norma-norma yang bersifat abadi. Aliran ini mengambil dari analogi realitas sosial budaya manusia. Oleh karena itu, pendidikan harus didasari oleh nilai-nilai sosio-kultural yang terdahulu yang menjadikan kehidupan modern banyak menimbulkan krisis  dan perubahan dalam banyak bidang.

Aliran perennialisme memiliki ciri khas sebagai berikut :

  • Mengambil jalan regresif yaitu kembali kepada nilai/prinsip dasar,realita mengandung tujuan, belajar adalah latihan dan disiplin mental, kenyataan tertinggi berada dibalik alam yang menjiwai pendidikan pada masa yunani kuno dan abad pertengahan.
  • Menginginkan bahwa zaman terdahulu tetap harus dipertahankan dan diabadikan karena berpengaruh pada zaman sekarang yang sangat membawa kerusakan terhadap manusia serta menjadikan krisis diberbagai bidang baik tingkah laku manusia, kebiasaan yang tidak sesuai dengan budaya terdahulu serta kekacauan, ketidakpastian terutama dalam kehidupan moral , intelektual, dan sosio-kultural. Oleh karena itu, mereka berinisisatif agar kembali pada budaya lama dan ideal karena sesuai prinsip yang mereka anut.

Karakteristik pendidikan aliran perennialisme sebagai berikut :

  • Guru harus mampu menjelaskan dengan baik agar siswa paham
  • Mampu bertanggungjawab atas penjelasannya
  • Siswa bergantung pada guru karena belum semua pengetahuan dikuasai
  • Guru bersifat keras terhadap siswa dengan maksud agar disiplin

Dalam pemikiran filsafat pendidikan perennialisme tentang pendidikan yang lahir dari suatu reaksi terhadap pendidikan progresivisme menentang pandangan yang menekankan pada sesuatu yang baru.

Pemikiran tokoh-tokoh filsafat

  • Robert maynard hutchins (amerika)
  • Beliau lahir pada tanggal 17 januari 1899. Diusia 30 tahun,  bertepatan tahun 1945-1955 ia menjadi seorang presiden termuda di universitas cicago serta merupakan juru bicara dalam aliran perennialisme. Beliau mengemukakan bahwa dalam pendidikan harus menumbuhkan kecerdasan dan pengembangan kekuatan pikiran dengan cara membaca dan membahas buku pengetahuan. Beliau menyebutkan bahwa pendidikan bersifat universal (menyeluruh) serta mempunyai aspek-aspek yang beragam.
  •  Ortimer adler (amerika)
  • Beliau mengemukakan bahwa pendidikan merupakan dimana adanya proses yang dipengaruhi dengan kebiasaan yang baik serta mengoptimalkan dan mengembangkan kemampuan/bakat yang sudah dimiliki oleh seorang manusia dengan cara pembiasaan, latihan, dan praktek yang berkesinambungan.

Sekian dari saya, dari apa yang kalian baca dengan seksama semoga bermanfaat, terus following blog ku ya agar nggak ketinggalan tentang penjelasan macam-macam filsafat. J

Wassalamu'alaikum wr.wb.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun