Mohon tunggu...
Faza Nayla Az Zahra
Faza Nayla Az Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Faza Nayla Az Zahra NIM 43121120094 Dosen Prof. Dr. Apollo, M.Si.Ak Mata Kuliah Kewirausahaan 1 Manajemen / Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Komparatif Kritis Mitos Logos: Good Business-Good Ethics atau Good Ethics-Good Business

13 Desember 2023   09:52 Diperbarui: 13 Desember 2023   13:29 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Komparatif Kritis antara Mitos "Good Business-Good Ethics" dan "Good Ethics-Good Business"

 I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mitos "Good Business-Good Ethics" dan "Good Ethics-Good Business" menjadi perbincangan hangat dalam konteks dunia bisnis. Makalah ini akan menganalisis teori 20% dari aspek ini dan mengeksplorasi aplikasi 80% dari dua mitos tersebut. Dalam era globalisasi dan kompleksitas bisnis modern, etika dan keberlanjutan menjadi perbincangan utama di kalangan praktisi bisnis, akademisi, dan masyarakat. Dua pandangan utama muncul seputar hubungan antara bisnis dan etika, yaitu mitos "Good Business-Good Ethics" dan "Good Ethics-Good Business". Kedua mitos ini memunculkan pertanyaan kritis tentang bagaimana seharusnya bisnis dijalankan dan apa dampaknya terhadap keberlanjutan jangka panjang.

Dalam era di mana perusahaan beroperasi secara internasional, tantangan etika yang dihadapi oleh perusahaan semakin kompleks. Globalisasi membawa dampak pada berbagai aspek bisnis, mulai dari rantai pasok hingga keterlibatan dengan beragam budaya dan norma sosial. Pertanyaan mendasar muncul: apakah bisnis harus mengutamakan profitabilitas atau mengikuti prinsip-prinsip etika yang lebih luas?

Tradisionalnya, fokus utama perusahaan adalah mencapai keuntungan finansial sebesar mungkin. Namun, perubahan paradigma bisnis terjadi di mana etika bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan menjadi nilai yang semakin dihargai oleh konsumen dan pemangku kepentingan lainnya. Pertanyaan muncul: apakah keberlanjutan bisnis dapat dicapai tanpa mengorbankan nilai-nilai etika?

Mitos "Good Business-Good Ethics" mengusung ide bahwa fokus pada profitabilitas secara otomatis akan menciptakan praktik bisnis yang etis. Namun, apakah kesuksesan finansial benar-benar selaras dengan integritas etika? Apakah mengabaikan faktor-faktor etika dapat membahayakan hubungan dengan pelanggan, kredibilitas, dan keberlanjutan jangka panjang?

Dalam pandangan "Good Ethics-Good Business", membangun dan memelihara reputasi perusahaan yang baik dianggap sebagai kunci untuk mencapai keberlanjutan. Namun, apakah fokus pada reputasi selalu mendukung pertumbuhan finansial, atau adakah risiko ketidakseimbangan antara keduanya?

Dengan kemajuan teknologi dan pemahaman yang semakin meningkat tentang dampak bisnis terhadap lingkungan dan masyarakat, terdapat tantangan dan peluang baru. Bagaimana perusahaan dapat menggabungkan keberhasilan finansial dengan praktik bisnis yang bertanggung jawab dan beretika?

Melalui analisis komparatif kritis antara mitos "Good Business-Good Ethics" dan "Good Ethics-Good Business", makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam tentang hubungan kompleks antara bisnis dan etika, serta menyelidiki implikasi praktis dari dua pendekatan ini dalam konteks bisnis modern. Dengan demikian, makalah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pemahaman yang lebih baik tentang cara mencapai keseimbangan yang optimal antara keberhasilan bisnis dan praktik bisnis yang etis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun