Maka proyek tersebut direkomendasikan untuk dimulai atau dilanjutkan.
Internal Rate Of Return (IRR)
Nilai IRR diperoleh dengan trial-error tingkat diskon agar nilai NPV dari semua arus kas sama dengan nol. Semakin tinggi nilai IRR, maka investasi tersebut akan semakin direkomendasikan.
Contoh kasusnya jika Tutty Fruity dengan cash flow per tahun sebesar Rp 24,000,000 dalam 10 tahun mengajukan nilai investasi sebesar Rp 100,000,000 dengan tingkat ekspektasi pengembaliannya 15%. Ketika menghitung nilai diskonto, dihasilkan NPV sebesar Rp 12,000,000 dan diskonto 12% , serta NPV
Rp 9,091,000 dengan diskonto 10%. Bila dihitung menggunakan rumus di atas, didapatkan selisih diskonto 12% - 10% = 2% atau Rp 12,000,000 + Rp 9,091,000 = Rp 21,091,000.
Maka nilai IRRnya adalah:
IRR = 10% + (( 9,091,000) / 21,091,000) x 2%
IRR = 10.86%
Jadi IRR yang dihasilkan sebesar 10.86%. Jika dibandingkan dengan tingkat ekspektasi pengembaliannya sebesar 15%, hasil IRR masih lebih kecil. Dapat disimpulkan investasi ini kurang baik
karena hasil IRR kurang dari biaya modal.
Accounting Rate of Return (ARR)