Diskursus Manajemen Strategi Model Wheelen, Hunger

Dalam konteks bisnis usaha penjualan dimsum, penerapan Model Wheelen dan Hunger dalam manajemen strategi menjadi kunci untuk merencanakan dan mengelola bisnis dengan efektif. Berikut adalah bagaimana model ini dapat diterapkan:

ENVIRONMENTAL SCANNING

Environmental scanning (pemindaian lingkungan) adalah bagian penting dari manajemen strategi dalam bisnis jualan dimsum. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang faktor-faktor eksternal dan internal yang memengaruhi bisnis. Berikut adalah penerapan strategi manajemen environmental scanning dalam konteks bisnis dimsum :

Eksternal :

• Analisis Pasar, Monitor tren dan perubahan dalam perilaku konsumen terkait dengan makanan dan restoran
• Analisis Persaingan, Pantau persaingan di industri jualan dimsum, termasuk siapa pesaing utama dan strategi pesaing.
• Tren Industri, Amati tren industri makanan dan minuman, termasuk perkembangan teknologi dalam pesanan online atau pengiriman.
• Perhatikan faktor-faktor eksternal seperti peraturan pemerintah tentang keamanan makanan, pajak, atau kebijakan lingkungan.
• Analisis Pemasok, Evaluasi pemasok bahan baku, apakah stabil, dan apakah ada masalah pasokan yang mungkin mempengaruhi bisnis.

Internal :

• Analisis Keuangan, Tinjau laporan keuangan bisnis untuk memahami kesehatan finansial.
• Analisis Menu,  Tinjau menu secara berkala dan identifikasi item yang populer dan tidak populer.
• Efisiensi Operasional, Periksa efisiensi operasional, seperti waktu persiapan, penggunaan bahan baku, dan peningkatan proses untuk mengurangi pemborosan.
• Kualitas Makanan, Jaga kendali kualitas makanan dan pastikan bahwa standar kualitas terus dipertahankan.
• Sumber Daya dan Peralatan, Periksa keadaan peralatan dapur, stok bahan baku, dan sumber daya lain yang digunakan dalam operasi.
• Teknologi, Tinjau penggunaan teknologi dalam bisnis, seperti sistem pemesanan online atau aplikasi pengiriman.

Pemindaian eksternal dan internal membantu dalam memahami ancaman dan peluang yang mungkin dihadapi bisnis dimsum, serta melihat ke dalam kekuatan dan kelemahan internal. Dengan pemahaman yang mendalam tentang lingkungan bisnis maka dapat mengambil langkah-langkah strategis yang lebih baik untuk mengelola dan mengembangkan bisnis tersebut.

STRATEGI FORMULATION

Penerapan strategi manajemen pada formulasi strategi bisnis jualan dimsum dapat mengikuti komponen utama dari Model Wheelen dan Hunger, yang mencakup mission, objectives, strategies, dan policies.

Mission

Misi bisnis jualan dimsum adalah pernyataan tentang alasan eksistensi bisnis dan visi jangka panjangnya. Visi kami menjadi penyedia dimsum terkemuka didaerah ini dengan citra kualitas dan keunikan rasa yang unggul, sedangkan misi kami adalah memberikan pengalaman kuliner dimsum yang luar biasa kepada pelanggan kami dengan menggunakan bahan-bahan segar berkualitas tinggi, menciptakan suasana yang nyaman, dan memberikan pelayanan pelanggan yang prima.

Objectives

Tujuan bisnis dimsum haruslah spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatasan waktu (SMART) yaitu mencapai peningkatan 20% dalam penjualan bulanan selama tahun ini.

Strategies

Fokusnya adalah pada diferensiasi, strategi bisa berfokus pada pengembangan menu unik dan layanan pelanggan yang istimewa diimbangi dengan biaya rendah sehingga fokus pada efisiensi operasional dan pengendalian biaya.   Penerapan strategi membantu bisnis dimsum untuk menjalankan rencana strategis secara efektif, memastikan bahwa sumber daya dialokasikan dengan baik, dan memastikan kualitas dan keamanan makanan. Selain itu, pengembangan program-program yang kuat, pengawasan anggaran, dan kepatuhan terhadap prosedur membantu dalam mencapai tujuan strategis yang telah ditetapkan dalam tahap perumusan strategi. 

Policies

Kebijakan adalah panduan atau aturan yang mengatur tindakan dan pengambilan keputusan dalam organisasi. Dalam bisnis dimsum, kebijakan bisa termasuk standar kualitas makanan, kebijakan pelayanan pelanggan, kebijakan pengadaan bahan baku, atau kebijakan keamanan makanan.

Penerapan strategi manajemen ini membantu bisnis dimsum untuk memiliki arah yang jelas (misi), target yang dapat dicapai (tujuan), rencana tindakan yang tepat (strategi), dan panduan operasional (kebijakan). Selain itu, evaluasi berkala dan pengendalian akan memastikan bahwa bisnis berada di jalur yang benar untuk mencapai tujuan.

STRATEGIC IMPLEMENTATION

Implementasi strategi dalam bisnis jualan dimsum melibatkan beberapa komponen kunci, termasuk program, anggaran, dan prosedur.

Program

Program dalam konteks implementasi strategi mengacu pada serangkaian tindakan dan inisiatif yang dirancang untuk menjalankan strategi bisnis secara efektif. Dalam bisnis jualan dimsum, program-program ini bisa mencakup Program pengembangan menu, pemasaran, kualitas, dan layanan pelanggan.

Anggaran

Anggaran adalah alat penting untuk mengalokasikan sumber daya secara efisien dalam pelaksanaan strategi. Dalam bisnis dimsum, anggaran dapat mencakup anggaran operasional, pemasaran, pengembangan menu dan kualitas.

Prosedur

Prosedur adalah panduan atau aturan yang mengatur bagaimana tugas-tugas harus dijalankan dalam bisnis. Dalam bisnis dimsum, prosedur-prosedur ini mungkin termasuk prosedur persiapan makanan, layanan pelanggan, keamanan makanan dan pengeloalaan stok.

EVALUATION AND CONTROL

Evaluasi dan kontrol adalah langkah penting dalam manajemen strategi yang memungkinkan bisnis jualan dimsum untuk memastikan bahwa strategi mereka berjalan sesuai rencana dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Penerapan evaluasi dan kontrol ini membantu bisnis jualan dimsum untuk mengidentifikasi peluang perbaikan, mengatasi masalah yang muncul, dan memastikan bahwa strategi bisnis tetap relevan dan efektif. Hal ini juga membantu dalam menjaga bisnis tetap kompetitif dan berkelanjutan dalam industri makanan yang kompetitif.

• Pemantauan Penjualan dan Pendapatan, Bisnis dimsum harus secara rutin memantau penjualan harian, mingguan, dan bulanan. Ini melibatkan pencatatan pendapatan dan perbandingannya dengan target yang telah ditetapkan dalam tahap perumusan strategi. Jika penjualan tidak memenuhi ekspektasi, langkah-langkah perbaikan dapat diambil.
• Evaluasi Keuntungan dan Biaya, Bisnis harus menghitung keuntungan bersih secara berkala dengan mempertimbangkan semua biaya operasional, termasuk bahan baku, tenaga kerja, biaya sewa, dan biaya pemasaran. Hal ini membantu untuk memastikan bahwa bisnis tetap menguntungkan dan memenuhi target keuntungan.
• Penilaian Kualitas Makanan, Kontrol kualitas makanan sangat penting dalam bisnis jualan dimsum. Ini mencakup penilaian rasa, presentasi, dan keamanan makanan. Pengumpulan umpan balik dari pelanggan dapat membantu dalam peningkatan kualitas makanan.
• Survei Kepuasan Pelanggan, Bisnis dapat mengadakan survei kepuasan pelanggan secara rutin untuk memahami bagaimana pelanggan menilai layanan dan produk. Hasil survei ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi area-area yang perlu ditingkatkan.
• Evaluasi Persediaan dan Stok, Bisnis harus memonitor persediaan dan stok bahan baku secara teratur untuk memastikan bahwa tidak ada pemborosan atau kekurangan. Ini dapat membantu dalam mengelola biaya dan menjaga ketersediaan bahan baku yang cukup.
• Perbaikan dan Penyesuaian Strategi, Jika hasil evaluasi menunjukkan bahwa bisnis tidak mencapai tujuan atau ada masalah yang perlu diatasi, langkah-langkah perbaikan harus diambil. Ini mungkin melibatkan penyesuaian strategi, perubahan menu, atau perbaikan proses operasional.
• Evaluasi Keuangan, Selain memantau penjualan dan biaya, bisnis juga harus mengevaluasi sejumlah metrik keuangan untuk memastikan kesehatan keuangan bisnis tersebut.

Penerapan langkah-langkah evaluasi dan kontrol ini membantu bisnis dimsum untuk mengidentifikasi peluang perbaikan, mengatasi masalah yang muncul, dan memastikan bahwa strategi bisnis tetap relevan dan efektif. Hal ini juga membantu dalam menjaga bisnis tetap kompetitif dan berkelanjutan dalam industri makanan yang kompetitif.

Penerapan Model Wheelen dan Hunger dalam bisnis penjualan dimsum membantu dalam merencanakan strategi yang kuat, mengidentifikasi peluang dan risiko, serta menjaga bisnis tetap kompetitif dan berkelanjutan dalam industri makanan yang kompetitif.