Mohon tunggu...
Faza Adiba Amajid
Faza Adiba Amajid Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa 23107030078 UIN Sunan Kalijaga

saya adalah seorang mahasiswa semester 2 prodi ilmu komunikasi. walaupun begitu saya sebenarnya orang yang introvert dan saya suka berolahraga, khususnya olahraga renang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Idul Adha di Masjid Pathok Negoro Plosokuning: Tradisi, Kebersamaan dan Sumbangan Sultan

17 Juni 2024   19:11 Diperbarui: 17 Juni 2024   19:35 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam sebuah desa kecil yang terhampar di bawah sinar mentari Yogyakarta, terdapat sebuah masjid yang menjadi jantungnya kebersamaan: Masjid Pathok Negoro Plosokuning. Pada suatu pagi yang cerah, tanggal 17 Juni 2024, desa ini diselimuti oleh kegembiraan yang luar biasa. Di jalanan yang tenang, muncul satu kejutan tak terduga: seekor sapi kurban, hadiah dari Sri Sultan Hamengkubuwana dari Kraton Yogyakarta, menghampiri masjid ini. Dengan langkah yang kokoh, sapi itu membawa tidak hanya berkah dagingnya, tetapi juga kehangatan dan kebersamaan yang memperkuat ikatan antara desa kecil ini dengan kemegahan Kraton.

Sejak pagi, suasana di sekitar Masjid Pathok Negoro sudah mulai sibuk. Warga desa Plosokuning, mulai dari bapak-bapak, ibu-ibu, pemuda, hingga anak-anak, bergotong-royong mempersiapkan pelaksanaan kurban. Kerja sama antar generasi ini menjadi pemandangan yang indah, mencerminkan kuatnya ikatan sosial dan semangat kebersamaan di tengah masyarakat. Sejak matahari terbit, kesibukan sudah terlihat. Suara riuh rendah perbincangan dan canda tawa mengisi udara pagi yang sejuk, menambah kehangatan suasana Idul Adha.

Bapak-bapak dan pemuda bertanggung jawab dalam proses penyembelihan dan pengolahan hewan kurban. Mereka bekerja dengan cekatan dan penuh kehati-hatian, memastikan setiap tahap penyembelihan dilakukan sesuai dengan syariat Islam. Tahun ini, terdapat total 13 ekor sapi dan sekitar 18 ekor kambing yang dikurbankan, menjadikan hari raya ini sebagai momen yang penuh berkah bagi warga Plosokuning. Proses penyembelihan dilakukan di area yang telah dipersiapkan dengan baik, dilengkapi dengan peralatan yang bersih dan memadai. Setelah penyembelihan, daging hewan kurban diolah dengan seksama, dipotong-potong, dan ditimbang dengan hati-hati untuk memastikan pembagian yang adil dan merata.

sumber pribadi
sumber pribadi
Ibu-ibu tidak kalah sibuknya. Mereka bersama-sama memasak hidangan untuk konsumsi para bapak-bapak dan pemuda yang bekerja. Aroma masakan tradisional yang menggugah selera tercium di seluruh pelosok desa, menambah kehangatan suasana Idul Adha. Hidangan-hidangan khas seperti gulai kambing, rendang sapi, dan nasi liwet menjadi menu utama yang dinikmati bersama. Selain itu, ibu-ibu juga membantu dalam proses pengemasan daging kurban. Mereka dengan telaten menyiapkan besek bambu dan daun pisang sebagai wadah pengemasan, menciptakan tampilan yang estetis dan ramah lingkungan.


Yang membuat Idul Adha di Masjid Pathok Negoro Plosokuning ini unik adalah cara pengemasan daging kurbannya. Daging-daging tersebut dikemas menggunakan besek bambu yang dialasi daun pisang. Pengemasan tradisional ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga menambah kesan khas dan keunikan tersendiri. Penggunaan besek bambu yang dilapisi daun pisang ini menjadi salah satu bentuk pelestarian budaya lokal yang semakin jarang ditemui di era modern ini. Setiap besek diisi dengan porsi daging yang telah ditentukan, kemudian dibagikan kepada warga dengan sistem kupon untuk memastikan ketertiban dan keadilan.

Anak-anak juga tidak mau ketinggalan. Meskipun tidak terlibat langsung dalam proses penyembelihan, mereka membantu dalam pekerjaan-pekerjaan ringan seperti menyiapkan besek dan membersihkan area masjid. Keterlibatan anak-anak ini menjadi sarana pendidikan dan pengenalan nilai-nilai gotong-royong serta pentingnya berbagi sejak usia dini. Mereka juga menikmati suasana kebersamaan dan belajar mengenai tradisi serta pentingnya momen Idul Adha dalam kehidupan mereka.

sumber pribadi
sumber pribadi
Setelah proses penyembelihan dan pengemasan selesai, warga yang telah menerima kupon sebelumnya diundang datang ke masjid untuk mengambil bagian daging mereka. Sistem penukaran kupon ini memastikan pembagian daging berjalan tertib dan adil, serta setiap warga mendapatkan bagian yang sesuai. Setiap penerima kupon merasa bersyukur dan berterima kasih, menyadari bahwa momen ini adalah bentuk nyata dari keberkahan dan kebaikan yang dibawa oleh Idul Adha.
Masjid Pathok Negoro Plosokuning sendiri merupakan salah satu masjid bersejarah yang memiliki nilai penting dalam penyebaran agama Islam di Yogyakarta. Keberadaan masjid ini tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial dan budaya bagi masyarakat sekitarnya. Idul Adha di masjid ini selalu menjadi momen yang ditunggu-tunggu, karena selain sebagai ajang beribadah, juga menjadi kesempatan untuk mempererat silaturahmi antar warga desa. Masjid ini juga menjadi saksi bisu dari berbagai kegiatan sosial, keagamaan, dan budaya yang menguatkan ikatan masyarakat.

Idul Adha di Masjid Pathok Negoro Plosokuning tahun ini benar-benar menjadi momen yang penuh makna. Tidak hanya sebagai hari raya kurban, tetapi juga sebagai wujud nyata dari kebersamaan, gotong-royong, dan pelestarian tradisi. Semua elemen masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, berperan aktif dalam setiap prosesnya, menciptakan harmoni dan kebahagiaan yang tulus. Momen ini akan selalu dikenang sebagai salah satu hari raya Idul Adha yang paling istimewa dan penuh berkah di desa Plosokuning. Keistimewaan tahun ini dengan adanya sumbangan dari Sri Sultan Hamengkubuwana semakin memperkaya pengalaman warga, menambah rasa syukur dan kebahagiaan yang dirasakan bersama. Idul Adha ini menjadi simbol nyata dari kebersamaan, cinta, dan rasa syukur yang mengakar kuat di hati setiap warga Plosokuning.

sumber pribadi
sumber pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun