  Pada hari ini, tanggal 1 Juni 2024 menandai akhir dari perjalanan panjang AdiTV, stasiun TV lokal yang telah menemani masyarakat Yogyakarta selama 15 tahun terakhir. Di tengah gemerlapnya media massa nasional, AdiTV menjadi jendela kecil yang membuka pandangan kita pada kekayaan lokal dan kehidupan sehari-hari masyarakat Jogja. Namun, seperti banyak perjalanan berharga lainnya, perjalanan AdiTV tidak luput dari rintangan dan akhirnya menemui titik akhirnya yang menyedihkan.
Sejarah Awal Berdirinya Aditv
  AdiTV adalah salah satu stasiun tv lokal yang dimiliki jogja, Stasiun televisi ini bermarkas di Jalan Raya Tajem Km 3 Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Awalnya Aditv lahir sebagai televisi komunitas milik Universitas Ahmad Dahlan. Namun, dengan tekad dan semangat yang tak kenal lelah, AdiTV berkembang menjadi salah satu stasiun televisi lokal terkemuka di Yogyakarta.
  Seiring berjalannya waktu, AdiTV mendapatkan dukungan dari PT Arah Dunia Televisi, yang terafiliasi dengan Muhammadiyah dan Yayasan Budi Mulia Dua. Dukungan ini membawa perubahan signifikan, dan pada tanggal 18 Juli 2009, bertepatan dengan pelaksanaan Muktammar Muhammadiyah 2009, AdiTV resmi diluncurkan.Â
Pemilihan Jogja sebagai basis AdiTV bukan tanpa alasan; kota ini memancarkan aura khusus sebagai daerah istimewa dengan atmosfer pendidikan dan budaya yang masih kental. Langkah ini diharapkan menjadi batu loncatan yang baik bagi perkembangan media lokal di masa depan.
Peran AdiTV dalam Kehidupan Masyarakat Jogja
  AdiTV bukan hanya sekadar saluran televisi biasa, ia adalah bagian hidup dari masyarakat Jogja. Dari program-program agama, acara budaya, hingga berita lokal, AdiTV menjadi jendela yang menghubungkan masyarakat dengan cerita-cerita yang menginspirasi dan memotivasi. Dengan fokus pada nuansa Islami, AdiTV bukan hanya memberikan hiburan, tetapi juga menyebarkan nilai-nilai kebaikan yang menjadi pijakan bagi masyarakat.
  Program-program keagamaan di AdiTV, seperti pengajian dan ceramah, telah menjadi panduan spiritual bagi banyak keluarga. Acara budaya seperti pentas seni tradisional dan dokumentasi kegiatan masyarakat Jogja telah menghidupkan kembali dan melestarikan warisan budaya yang tak ternilai. Berita-berita lokal yang disajikan dengan cermat dan mendalam memberikan informasi yang relevan dan penting bagi warga Jogja.
Akhir yang Menyedihkan, Tetapi Juga Awal yang Baru
  Kabar tentang penutupan siaran AdiTV tidak hanya mengejutkan, tetapi juga menyedihkan bagi banyak orang. Tutupnya AdiTV meninggalkan duka mendalam bagi banyak penggemar setianya. Banyak yang merasa kehilangan tempat mereka mendapatkan informasi, hiburan, dan panduan spiritual.
  Namun, di balik awan hitam tersebut, terdapat sinar harapan. Tutupnya AdiTV juga mengingatkan kita akan pentingnya mendukung media lokal dan budaya setempat. Meskipun tutupnya AdiTV adalah akhir yang menyedihkan dari satu bab, namun juga menjadi awal yang baru bagi pengembangan media lokal di Jogja dan di Indonesia pada umumnya. Ini adalah panggilan bagi kita semua untuk lebih menghargai dan mendukung media lokal yang memberikan suara kepada komunitas dan budaya kita.
Menghadapi Tantangan dan Melangkah ke Depan
  Penutupan AdiTV menunjukkan tantangan yang dihadapi oleh stasiun televisi lokal dalam era digital saat ini. Persaingan dengan stasiun televisi nasional yang memiliki anggaran besar dan penetrasi internet yang semakin meluas telah menambah tekanan yang cukup besar pada AdiTV. Namun, kita harus belajar dari pengalaman ini dan mencari cara untuk mendukung dan memperkuat media lokal supaya tidak bernasib sama kedepannya.
  Pemerintah, industri media, dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan media lokal. Dengan dukungan yang tepat, stasiun televisi lokal dapat terus berfungsi sebagai platform penting untuk menampilkan budaya dan cerita lokal yang unik dan berharga.
Salam Perpisahan untuk AdiTV: Terima Kasih atas Segalanya
  Dengan demikian, kita harus mengucapkan selamat tinggal pada AdiTV, stasiun televisi lokal yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Jogja selama 15 tahun terakhir. Namun, tutupnya AdiTV juga merupakan panggilan bagi kita semua untuk lebih menghargai dan mendukung media lokal serta budaya setempat. Semoga keberadaan AdiTV akan selalu dikenang sebagai bagian dari sejarah media massa Jogja, sementara semangatnya tetap menyala di hati kita untuk mendukung media lokal di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
