Mohon tunggu...
Faza Adiba Amajid
Faza Adiba Amajid Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa 23107030078 UIN Sunan Kalijaga

saya adalah seorang mahasiswa semester 2 prodi ilmu komunikasi. walaupun begitu saya sebenarnya orang yang introvert dan saya suka berolahraga, khususnya olahraga renang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Cantengan: Ketahui Penyebab dan Cara Mengobatinya

29 Mei 2024   19:16 Diperbarui: 29 Mei 2024   19:53 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalian pernah ga sih mengalami cantengan? Pasti rasanya sakit banget.

Cantengan atau dalam istilah medis dikenal sebagai paronikia, adalah infeksi pada kulit di sekitar kuku. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh bakteri atau jamur yang masuk melalui luka kecil atau retakan pada kulit di sekitar kuku. Cantengan dapat menyebabkan rasa sakit, pembengkakan, kemerahan, dan terkadang pembentukan nanah. Nah. Apasih penyebab utama centengan? Dan bagaimana cara mengobatinya secara efektif?

Penyebab Cantengan

1. Infeksi Bakteri

Penyebab paling umum dari cantengan adalah infeksi bakteri, terutama bakteri Staphylococcus aureus dan Streptococcus. Bakteri ini dapat masuk melalui luka kecil di kulit, misalnya akibat gigitan kuku, pemotongan kuku yang terlalu pendek, atau luka lainnya di sekitar kuku.

2. Infeksi Jamur

Selain bakteri, jamur juga dapat menyebabkan cantengan. Jenis jamur yang sering menjadi penyebab adalah Candida. Infeksi jamur lebih sering terjadi pada orang yang tangannya sering basah atau lembab, seperti pada pekerja di lingkungan basah atau mereka yang sering mencuci tangan.

3. Trauma Kuku

Trauma atau cedera pada kuku, seperti benturan, tertusuk, atau tekanan yang berulang-ulang, juga dapat menyebabkan cantengan. Trauma ini dapat menyebabkan kerusakan pada kulit di sekitar kuku, membuatnya lebih rentan terhadap infeksi.

4. Kebiasaan Buruk

Kebiasaan buruk seperti menggigit kuku, mengorek-ngorek kutikula, atau memotong kutikula terlalu dalam dapat merusak kulit di sekitar kuku dan membuka jalan bagi bakteri atau jamur untuk masuk.

5. Kondisi Medis Tertentu

Beberapa kondisi medis tertentu, seperti diabetes atau gangguan sistem kekebalan tubuh, dapat meningkatkan risiko terkena cantengan. Pada penderita diabetes, misalnya, sirkulasi darah yang buruk dan penurunan respon imun dapat mempermudah infeksi.

Gejala Cantengan

Gejala cantengan dapat bervariasi tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Beberapa gejala umum meliputi:

- Kemerahan di sekitar kuku

- Pembengkakan

- Nyeri atau rasa tidak nyaman

- Kulit yang hangat saat disentuh

- Pembentukan nanah atau cairan berwarna kuning

Jika infeksi paronikia tidak segera diobati, infeksi dapat menyebar dan menyebabkan komplikasi yang lebih serius.

Cara Mengobati Cantengan

1. Perawatan di Rumah

Untuk kasus cantengan ringan, beberapa perawatan di rumah dapat membantu mengatasi gejala dan mencegah infeksi menjadi lebih parah.

a. Rendam Kuku

Merendam kuku yang terkena dalam air hangat selama 15-20 menit, tiga hingga empat kali sehari dapat membantu mengurangi pembengkakan dan rasa sakit. Tambahkan garam Epsom untuk efek yang lebih menenangkan.

b. Antiseptik

Membersihkan area yang terinfeksi dengan antiseptik, seperti povidone-iodine atau hidrogen peroksida, dapat membantu membunuh bakteri dan mencegah penyebaran infeksi.

c. Hindari Trauma Lebih Lanjut

Hindari menggigit kuku, mengorek-ngorek kutikula, atau melakukan aktivitas yang dapat memperparah cedera pada kuku. Lindungi kuku yang terinfeksi dengan perban jika diperlukan.

2. Pengobatan Medis

Jika cantengan tidak membaik dengan perawatan di rumah, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut. Beberapa metode pengobatan medis meliputi:

a. Antibiotik

Jika cantengan disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik topikal atau oral untuk mengatasi infeksi. Pastikan untuk mengikuti petunjuk dokter dan menyelesaikan seluruh pengobatan meskipun gejala sudah membaik.

b. Antijamur

Untuk cantengan yang disebabkan oleh infeksi jamur, dokter mungkin akan meresepkan obat antijamur topikal atau oral. Obat ini membantu membunuh jamur dan mencegah infeksi kembali.

c. Drainase

Jika terdapat nanah di sekitar kuku, dokter mungkin perlu melakukan prosedur drainase untuk mengeluarkan nanah dan mengurangi tekanan serta nyeri. Prosedur ini biasanya dilakukan dengan membuat sayatan kecil pada kulit di sekitar kuku.

d. Kortikosteroid

Pada kasus cantengan yang disertai peradangan parah, dokter mungkin meresepkan kortikosteroid topikal untuk mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan.

Pencegahan Centengan

Mencegah cantengan lebih mudah daripada mengobatinya. Berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat diambil:

1. Jaga Kebersihan Kuku

Cuci tangan secara teratur dan jaga kebersihan kuku. Gunakan sabun antibakteri dan air mengalir untuk membersihkan kotoran dan kuman dari kuku.

2. Hindari Kebiasaan Buruk

Hindari menggigit kuku tangan, mengorek-ngorek kutikula, atau memotong kutikula terlalu dalam. Kebiasaan ini dapat merusak kulit di sekitar kuku dan membuka jalan bagi infeksi.

3. Gunakan Peralatan yang Bersih

Pastikan semua peralatan yang digunakan untuk perawatan kuku, seperti gunting kuku, nail clipper, atau pendorong kutikula, bersih dan steril. Hindari berbagi peralatan dengan orang lain untuk mengurangi risiko infeksi.

4. Jaga Kelembapan Kulit

Gunakan pelembap untuk menjaga kulit di sekitar kuku tetap lembut dan tidak kering. Kulit yang kering dan pecah-pecah lebih rentan terhadap infeksi.

Dengan perawatan yang tepat, baik di rumah maupun melalui pengobatan medis, cantengan dapat sembuh dengan baik. Pencegahan adalah kunci utama untuk menghindari cantengan, yaitu dengan menjaga kebersihan kuku, menghindari kebiasaan buruk, dan melindungi tangan serta kuku dari cedera dan infeksi. Jika kamu mengalami gejala cantengan yang parah atau tidak kunjung membaik, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun