Mohon tunggu...
Faza Sephiana
Faza Sephiana Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tindak Tutur dalam Teks Ceramah Pergaulan Bebas

28 Juni 2022   16:21 Diperbarui: 28 Juni 2022   16:24 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Pada dasarnya, aktivitas manusia tidak bisa lepas dari aktivitas berbahasa. Dalam komunikasi dan interaksi manusia, bahasa mempunyai peranan yang sangat penting. Komunikasi merupakan serangkaian tindak tutur yang digunakan secara bersistem untuk mencapai tujuan tertentu.
Belajar bahasa tidak hanya mempelajari pengetahuan tentang bahasa saja, tetapi lebih dari itu bagaimana bahasa dapat digunakan sesuai dengan konteks. Adapun bidang bahasa yang mengkaji bahasa beserta konteksnya disebut pragmatik. Pragmatik merupakan studi terhadap semua hubungan antara bahasa dan konteks.
Dalam berkomunikasi, setiap penutur menggunakan ujaran atau kata-kata tertentu kepada mitra tutur sehingga maksud dan tujuannya dapat dipahami oleh mitra tutur. Tindak tutur merupakan salah satu sumber kajian dari pragmatik yang mengacu pada penggunaan bahasa berdasarkan pada konteks dan pragmatik merupakan bagian dari linguistik. Ada tiga jenis tindak tutur dan beberapa contoh tindak tutur di dalam teks ceramah yang berjudul "Pergaulan Bebas", yaitu
1.Tindak tutur lokusi
Tindak tutur lokusi adalah tindak tutur yang dimaksudkan untuk menyatakan sesuatu.
a.Tindak Tutur Representatif
Tindak tutur representatif merupakan tindak tutur yang mengikat penuturnya akan kebenaran atas apa yang diujarkan.
Tindak tutur representatif yang terdapat dalam teks ceramah yang berjudul "Pergaulan Bebas" berjumlah 1 kalimat. Bentuk-bentuk tuturan representatif dalam teks ceramah meliputi tuturan menyatakan, menuntut, mengakui, melaporkan, menunjukkan, menyebutkan, kesaksian, dsb. Deskripsi bentuk tindak representatif dalam teks ceramah tersebut dipaparkan dalam penjelaskan berikut.
"Alhamdulillah saya kepada Allah SWT karena sudah diberikan nikmat untuk dapat berkumpul di ruangan ini."
Contoh diatas termasuk tindak tutur menyatakan, karena penutur mengungkapkan rasa syukurnya terhadap Allah SWT. Karena sudah diberikan nikmat rezeki.

2.Tindak tutur ilokusi
Tindak tutur ilokusi adalah tindak tutur yang dimaksudkan untuk melakukan sesuatu, tindak tutur yang mengandung maksud dan fungsi atau daya tuturan
a.Tindak tutur direktif
Tindak tutur yang dimaksudkan penuturnya agar mitra tutur melakukan tindakan yang disebutkan di dalam tuturan itu.
Tindak tutur direktif yang terdapat dalam teks ceramah yang berjudul "Pergaulan Bebas" berjumlah 7 kalimat. Bentuk-bentuk tuturan direktif dalam teks ceramah meliputi tuturan memaksa, mengajak, meminta, menyarankan, dan memohon. Deskripsi bentuk tindak direktif dalam teks ceramah tersebut dipaparkan dalam penjelaskan berikut.
"Jangan lupa mari panjatkan sholawat kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, karena sudah mengangkat kita semua dari zaman bayangan hingga ke zaman sekarang."
Kata mari pada salah satu contoh tindak tutur direktif di atas menunjukkan bahwa si penutur mengungkapkan tuturan mengajak. Seorang penutur menyampaikan pesannya melalui teks ceramah di atas ditandai dengan munculnya kata mari sebagai pertanda bahwa kalimat tersebut merupakan kalimat mengajak. Tuturan tersebut merupakan tuturan langsung sebab si penutur mengjak secara langsung kepada mitra tutur yaitu bapak/ ibu untuk mengajak membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW.

b.Tindak Tutur Ekspresif
Tindak tutur yang dimaksudkan penuturnya agar ujarannya diartikan sebagai evaluasi tentang hal yang disebutkan di dalam tuturan itu.
Tindak tutur ekspresif yang terdapat dalam teks ceramah yang berjudul "Pergaulan Bebas" berjumlah 2 kalimat. Bentuk-bentuk tuturan ekspresif dalam teks ceramah meliputi tuturan mengkritik, menyarankan, memuji, mengucapkan terima kasih, mengkritik, mengeluh, menyalahkan, mengucapkan selamat, dan menyanjung. Deskripsi bentuk tindak ekspresif dalam teks ceramah tersebut dipaparkan dalam penjelaskan berikut.
"Pergaulan bebas kini sudah menjadi hal yang sangat meresahkan di masyarakat."
Salah satu contoh tindak tutur ekspresif diatas bermaksud mengungkapkan kritikan karena pergaulan bebas kini sudah meresahkan masyarakat. Tujuan dari tuturan contoh tersebut yaitu agar orang tua lebih mengawasi anak-anaknya supaya tidak terjerumus dari pergaulan bebas.

c.Tindak Tutur Komisif
Tindak tutur yang mengikat penuturnya untuk melaksanakan apa yang disebutkan di dalam tuturannya.
Tindak tutur komisif yang terdapat dalam teks ceramah yang berjudul "Pergaulan Bebas" berjumlah 1 kalimat. Bentuk-bentuk tuturan ekspresif dalam teks ceramah meliputi berjanji, bersumpah, mengancam, menyatakan kesanggupan. Deskripsi bentuk tindak komisif  dalam teks ceramah tersebut dipaparkan dalam penjelaskan berikut.
"Izinkan saya untuk dapat membagikan sedikit ilmu mengenai pergaulan bebas."
Contoh diatas termasuk tindak tutur menyatakan kesanggupan, karena penutur menyatakan kesanggupan untuk berbagi sedikit ilmu tentang pergaulan bebas.

3.Tindak tutur perlokusi.
Tuturan yang diucapkan seorang penutur yang memiliki efek atau daya pengaruh. Efek yang dihasilkan dengan mengujarkan sesuatu dapat ditimbulkan secaras sengaja dan tidak sengaja. Pengujarannya dimaksudkan untuk mempengaruhi mitra tutur.
Di dalam teks ceramah tersebut terdapat tiga jenis tindak tutur yang digunakan pencipta antara lain, tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Semua jenis tindak tutur tersebut digunakan untuk menginformasikan, mempengaruhi, dan untuk membuat pendengar mengubah tindakan ke arah yang lebih baik.
Sumber Teks Ceramah: https://saintif-com.cdn.ampproject.org/v/s/saintif.com/teks-ceramah-singkat/amp/?usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D&_js_v=a9&_gsa=1#referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&csi=0&share=https%3A%2F%2Fsaintif.com%2Fteks-ceramah-singkat%2F

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun