Mohon tunggu...
Fayza Nurrizky
Fayza Nurrizky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Saizu Purwokerto

olahraga adalah hobi ku salah satunya seperti berenang dan bulutangkis. selain itu saya juga gemar mendatangi tempat-tempat baru (traveler).

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Huru-hara Pendakian Pertama Gunung Prau

12 September 2022   01:14 Diperbarui: 12 September 2022   01:21 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Halo sobat traveler !

Ini adalah artikel travel pertama ku.  Jadi disini aku mau sedikit bercerita tentang pengalaman ku tentang 'pendakian pertama ku ke gunung prau'. Gimana si keseruanya ? yuk kita cari tau !

Hai sobat travel, ada pepatah yang mengatakan "Tak kenal maka tak sayang" maka alangkah baiknya kita berkenalan terlebih dahulu ya... Nama ku Fayza Nur Rizki bisa dipanggil fay,iza,nur,ataupun rizki namun teman-teman ku sering memanggil ku dengan sebutan fay katanya si lebih mudah diingat. Aku lahir di kota Purwokerto tepatnya di desa Purbadana, kecamatan Kembaran, kabupaten Banyumas, provinsi Jawa Tengah. 

Aku adalah salah satu mahasiswa semester lima dengan prodi Ekonomi Syariah di Universitas Islam Negri Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto atau yang biasa disebut dengan UIN SAIZU PWT. 

Aku juga salah satu santri di Pondok Pesantren Darul Abror,Watumas, Purwokerto Utara. Bisa dibilang aku adalah santri yang suka kluyuran, kenapa suka kluyuran ? ya karena hobi ku adalah traveling (jalan-jalan). Tapi selain traveling aku juga hobi olahraga seperti bulutangkis dan berenang, aku juga suka masak, suka makan, dan suka sama yang baca, wkwk...

Nah setelah kita berkenalan yuk kita ungkap frist haiking ku di gunung prau, yang penasaran baca sampai selesi ya..

Hari pertama Purwokerto - Gunung Prau

Aku berangkat pada hari Jum'at tanggal 5 Agustus 2022. Rencananya aku berangkat berdua bersama teman ku satu pondok, namun pagi harinya teman ku sakit. 

Bersamaan di hari itu aku mengantar teman ku pulang karna dia sakit dan kebetulan arah rumahnya satu jalur dengan tujuan ku. Tepat pada pukul 13.00 WIB ( Waktu Indonesia Barat ) setelah aku selesai bersiap dengan segala kebutuhan pendakian seperti baju,alat mandi,obat pribadi,kebutuhn logistik, dan lain-lain aku dan teman ku pun langsung On The Way (OTW) untuk mengantarkan teman ku terlebih dahulu. 

Rumah teman ku berada di kabupaten Purbalingga, perjalanan dari Purwokerto ke Purbalingga memakan waktu kurang lebih 1 jam jadi aku sampai di rumah teman ku sekitar jam 14.00 WIB. Niat ku mau langsung OTW ke kabupaten selanjutnya namun orang tua dari teman ku meminta ku untuk beristirahat sejenak di rumahnya. Aku menuruti permintaan dari orang tua teman ku. Aku bertamu agak lama sampai waktu sudah menunjukan pukul 15.00 WIB. 

Akhirnya aku memutuskan untuk segera berpamitan dan langsung melanjutkan perjalanan ku ke kabuapaten selanjutnya. Aku termasuk seseorang yang nekad, kenpa nekad ? ya karena pada dasarnya aku baru berani untuk berkendara  di jalan raya itu baru sekitar 1 minggu, namun aku langsung nekad membawa supra ku sampai melwati beberapa kabupaten dan itu aku bawa sendiri tanpa sosok teman yang membersamai ku. 

Banjarnegara Hampir Buat Ku Putus Asa

Aku sampai di kabupaten Banjarnegara dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam 45 menit yang normalnya hanya di tempuh dengan waktu 1 jam saja, jadi kira-kira aku sampai pada pukul 16.45 WIB karena terkendala oleh ban motor ku yang bocor. 

Disini adalah awal mula semuanya tidak berjalan dengan sempurna. Jadi setelah sampai ku di banjarnegara jaringan di ponsel ku mulai menghilang karena aku menggunakan jalan pintas yang rata-rata adalah perkebunan buah salak. Aku mulai kehilangan arah karna google maps ku tidak berfungsi seperti semestinya lagi. 

Tidak jauh dari titik ku saat itu ada sebuah warung lalu aku bertanya pada ibu warung harus kemana lagi diriku setelah dari sini untuk sampai ke kabupaten selanjutnya, lalu ibu itu memberi tahu ku arah yang semestinya dan aku pun langsung melanjutjat perjanan ku. Hari semakin petang dan waktu pun sudah menunjukan pukul 17.30 yang berarti azan maghrib akan segera berkumandang. 

Aku niatkan untuk beristirahat sebentar , tapi tanpa disadari ternyata lampu depan motor ku mati yang dimana tandanya aku harus tetap lamjut untuk mencari bengkel yang buka pada saat itu. 

Alhamdulilahnya ternyata ngga jauh dari situ terdapat bengkel yang masih buka lalu aku segera parkirkan motor ku di bengkel tersebut dan langsung di perbaiki oleh orang bengkelnya. Aku menunggu sekaligus untuk istirahat karena tubuh ku yang sudah lelah. 

Setelah selesai di perbaiki aku langsung meanjutkan perjalanan yang tak kunjung sampai ini,huh!. Hari yang sudah mulai malam dan harapan ku semoga tidak terjadi apa-apa lagi setelah ini. Namun takdir berkata lain yang mengharuskan ku tersesat di jalan yang penuh lubang dan sangat sepi , hingga aku memutuskan diam sejenak dn mereungkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Perjalanan harus tetap berlanjut, jadi aku putar balik lagi untuk menuju jalan sebelumnya. 

Sayangnya sebelum sampai menemukan jalan raya aku terjatuh karena motorku tersangkut di lubang jalan yang cukup dalam, untungnya masih ada warga yang melintas jadi aku di tolong oleh warga tersebut. Disitu aku belum menyerah, lalu aku pun mencari jalan lagi. Lagi-lagi aku masih tersesat dan itu semakin jauh untuk kondisi jalan aman, namun dengan tack yang terus menanjak diiringi jurang itu juga bukan hal yang baik untuk pemula seperti diriku. 

Kalian tau apa yang terjadi pada diriku setelah itu ? Ya, benar aku terjatuh lagi untuk kesekian kalinya dan ditolong lagi sama pengendra yang lewat. Untungnya pengendara itu baik pada ku dan beliau menagntarkan ku ke jalan raya, beliau berpesan supaya aku beristirahat karena kondisi yang sudah malam dan akupun megiyakan perkataanya. 

Hufttt....dua kali jatuh dalam satu waktu buakanlah hal yang baik bukan ????. Aku yang melanjutkan perjalanan untuk mencari penginapan di sekitar namun keadaan tidak semulus yang dikira. Ditengah jalan ban belakang ku bocor lagi untuk yang kedua kalinya dan  aku bingung karana sudah malam tidak akan ada bengkel yang buka. Ternyata tidak jauh dari situ ada warung yang sebelumya udah pernah ku temui, akhirnya aku parkirkan motorku  disitu. Warung itu masih buka  lalu pemilik warung menghampiri dan bertanya pada ku.

'kenapa motornya mbak ?' ujar pemlik warung

'ban belakang bocor pak' kata ku pelan

'oh,coba saya hubungi pemilik bengkel deket sini dulu ya mbak' kata pemilik warung

'emm, emang bisa pak ?' ujar ku

'bisa mbak, tenang saja' kata pemilik warung

'maaf ya  merepotkan malam-malam' kata ku lirih

Sang pemilik warung mengangguk dan tersenyum. Dalam hati ku bergumam 'alhamdulilah ya allah kau masih mempertemukan ku dengan orang-orang baik'. Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 21.30 WIB. Hampir 7 jam aku tersesat di Banjarnegara, badan ku terasa sudah sangat lelah namun aku masih stuck di kota yang sama. 

Arggghhhh rasanya aku tak ingin berada ditempat ini, andai waktu dapat kuputar tak ingin aku rasakan seperti sekarang. Tapi apa boleh buat, semuanya harus tetap dijalani dan dinikmati karena "pengalaman adalah guru terbaik". Pemilik warung menyuruhku untuk beristirahat saja disitu sampai pagi menyapa, karena penginapan ga ada yang deket di daerah itu ucap beliau. Akhirnya aku nurut dengan kata beliau dan sampai disini saja kisah ku hari ini, melelahkan bukan ?

Pagi Ku Bertemu Wonosobo

Hari berikutnya tanggal 6 Agustus 2022, aku tak bisa tidur nyenyak saat itu. Aku terbangun berkali-kali melihat jarum jam yang seolah-olah tidak bergerak. Tak terasa mungkin karena akhirnya aku bisa tidur jarum jam pun sudah menunjukan pukul 06.00 WIB. 

Aku bersiap-siap lalu berpamitan dengan pemilik warung  dan langsung aku berangkat dengan segala kekuatan. Alhamdulilah dijalan semuanya aman aku pun sampai di basecamp tanpa tersesat. Setelah sampai aku langsung melakukan regristrasi dan melakukan pembayaran pendaftaran,penyewaan tenda, dan lain sebagainya. Sarapan, mandi, istirahat  sudah  ku lakukan, tepat pada pukul 12.00 WIB setelah azan dzuhur aku bersiap untuk mendaki menaklukan gunung prau.

Full Senyum Bersama Prau

Aku mendaki gunung prau ngga sendirian  namun bertiga. Start perjalana ku dari jam 12.00 sampai jam 15.00 WIB, tiga jam perjalanan yang ditempuh untuk menghasilkan apa yang kita mau. Semua rasa lelah terbayarkan, memang benar kata petuah " Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian". 

Kita bermalam di gunung prau untuk mengobati segalanya. Ke esokan harinya  tanggal 7 Agustus 2022 kita turun, turun guung hanya memakan 2 jam perjalanan dan  setelah itu kita bebersih serta istirahat lalu pulang. "Trimakasih prau kau memberi ku bnyak pelajararan dan pengalaman hidup"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun