Mohon tunggu...
Fayza Devana Wynistilla
Fayza Devana Wynistilla Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga

seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

E-Learning sebagai Bentuk Adaptasi New Normal, Efektifkah?

7 Juni 2022   15:29 Diperbarui: 8 Juni 2022   23:41 1070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1.1. Persentase Kepuasan Mahasiswa terkait LMS tiap kampusnya (Dokpri)

Di era globalisasi dan Industri 4.0, pesatnya perkembangan teknologi  tidak dapat disangkal dan  tidak dapat dihindari. Masyarakat harus mengikuti perkembangan ini, siap atau tidak. Bagi lembaga pendidikan, datangnya perkembangan teknologi menuntut pendidik dan peserta didik untuk dapat menguasainya. 

Dengan pesatnya perkembangan teknologi, sebagian besar mulai menggunakan metode berbasis komputer daripada metode pembelajaran klasik, dan banyak  pendidik dan siswa merasa sulit untuk menggunakannya.

E-learning pada awalnya direncanakan untuk menggantikan metode pembelajaran tradisional, namun pada akhirnya e-learning tidak  serta merta dapat menggantikan peran dan manfaat metode pembelajaran tradisional. Ini adalah karena metode pembelajaran yang digunakan dalam e-learning tidak sesuai dengan keunggulan metode dialog tatap muka. 

Oleh karena itu, e-learning memiliki banyak keunggulan dan cocok untuk sebagai pelengkap  metode pembelajaran tradisional, khususnya di bidang pendidikan. 

Secara umum, sistem e-learning telah lama digunakan untuk pembelajaran di Indonesia sebelum merebaknya wabah Covid 19. Hal ini terlihat dari beberapa temuan penelitian, publikasi, atau jurnal yang diterbitkan sebelum tahun 2019. Kalaupun pembelajaran ini dilakukan, jarang digunakan dalam pembelajaran karena lebih efektif di kelas tatap muka. 

Namun, dalam situasi pandemi seperti ini, e-learning sangat penting dan tidak dapat dihindari, baik efektif atau tidak. Salah satu manfaat  penggunaan e-learning adalah untuk mencegah peningkatan jumlah Covid-19. Ada banyak faktor yang mempengaruhi efektivitas e-learning itu sendiri, sehingga perlu diteliti lebih lanjut mengenai efektivitas e-learning itu sendiri. 

Oleh karena  itu,  penelitian ini diharapkan dapat memberikan jawaban kepada siswa, terutama pendidik, untuk menyelidiki lebih lanjut hambatan apa  yang perlu diketahui dan dipecahkan oleh e-learning dalam situasi pandemi.

E-learning sebagai alat untuk memfasilitasi proses pembelajaran dan mendorong siswa untuk berpikir kritis. Sistem e-learning telah membawa banyak manfaat bagi institusi pendidikan seperti sekolah dan universitas. Ini termasuk sistem e-learning untuk mengurangi stres belajar dan aktivitas fisik, dan peningkatan sistem untuk meningkatkan kualitas manajemen pembelajaran dan  kualitas proses pembelajaran itu sendiri. 

Namun, ada beberapa hambatan untuk digunakan, seperti aspek teknis, aksesibilitas, interaktivitas, layanan, kesadaran, dan kemudahan  penggunaan. Kemajuan teknologi mencakup lebih dari sekadar mencoba memahami kebutuhan dan gaya belajar individu, dan desain instruksional. Tantangan terbesar saat menggunakan e-learning adalah inisiatif guru yang menggunakan e-learning.

Dari beberapa perspektif, sistem ini memiliki kekuatan dan kelemahan tersendiri. Ketika manfaat pembelajaran online memberikan penghematan waktu dan utilitas energi untuk melakukan kegiatan belajar dan mengumpulkan tugas dan materi yang ada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun