Mohon tunggu...
Fayza Gavra Aramintana
Fayza Gavra Aramintana Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Muhammadiyah Malang

Saat ini sedang menempuh pendidikan jurusan psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosialisasi Self-Harm dan Suicidal Ideation bersama Laskar Anak dan Remaja Posyandu Desa Petungsewu oleh PMM UMM Kelompok 69 Gelombang 4

27 Februari 2024   17:15 Diperbarui: 18 Maret 2024   20:44 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan sosialisasi terkait self harm dan suicidal ideation/Dok Pribadi

Kegiatan Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merupakan suatu agenda yang wajib dilakukan bagi semua mahasiswa yang sedang aktif di universitas tersebut. Kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi mahasiswa kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian ini dilakukan oleh kelompok 69 gelombang 4 dari tanggal 19 Januari hingga 19 Februari 2024. 

Anggota kelompok tersebut terdiri dari lima orang, yaitu Wirra Shakti Gempar Pamungkas (Koordinator kelompok), Ananda Dwiva I, Zahrotunnisa Wahyu Dharmawati, Cellinca Nahariy Mazaya A dan Fayza Gavra Aramintana serta dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ibu Tinuk Dwi Cahyani, SH., S.HI., M.Hum. 

Pada hari Sabtu 03 Februari 2024, para mahasiswa melakukan kegiatan sosialisasi Self-Harm & Suicidal Ideation bersama remaja posyandu Desa Petung Sewu Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Sosialisasi dipaparkan oleh salah satu perwakilan dari Laskar Anak Malang, yakni Wahyu Agung Prasetyo. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)

Kegiatan sosialisasi terkait self harm dan suicidal ideation/Dok Pribadi
Kegiatan sosialisasi terkait self harm dan suicidal ideation/Dok Pribadi

Belakangan ini tingkat kepedulian akan diri sendiri semakin menurun, banyak sekali remaja-remaja khususnya Gen Z yang melakukan perilaku menyakiti atau melukai dirinya sendiri hingga muncul perilaku ingin bunuh diri. Perasaan untuk menyakiti diri sendiri timbul dikarenakan frustasi dan rasa ingin menyerah untuk hidup. Tidak hanya itu, terkadang perilaku tersebut dilakukan karena ingin memamerkan di sosial media. Apabila kebiasaan ini terus-menerus dilakukan dapat membahayakan bagi kesehatan fisik maupun jiwa. 

Dilansir dari survei yang dilakukan oleh Mckinsey Health Institute Amerika Serikat menyatakan bahwa gen z (1997-2012) melaporkan bahwa kondisi mentalnya buruk dan paling banyak mengalami gangguan kesehatan mental dibanding generasi lainnya hingga mencapai 18%. Sedangkan menurut Peneliti Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi, Organisasi Riset Kesehatan-BRIN, Yurika Fauzai Wardhani mengungkapkan bahwa terdapat 2.112 kasus bunug diri di Indonesia pada 2012-2023, dan sebanyak 985 ksus terjadi pada remaja atau sekitar 46.63%. Sebanyak 20.21% remaja di Indonesia pernah melakukan Self-Harm dan 93% diantaranya adalah remaja perempuan (Faradiba, Paramita, Dewi, 2022).

Self-Harm adalah perilaku melukai diri sendiri dengan sengaja untuk mengatasi rasa sakit secara emosi terhadap permasalahan yang dialami. Alur yang dirasakan oleh seseorang yang melakukan Self-Harm adalah kesedihan atau emosi mendalam, tekanan emosional serta emosi yang menumpuk, merasa panik dan bingung, melukai diri (Self-Harm), serta rasa tenang atau lega sesaat. 

Faktor-faktor yang mempengaruhi Self-Harm diantara lain, perasaan bersalah, lingkungan yang toxic, tekanan terpendam, merasa putus asa, memiliki perasaan 'mati rasa', dan terpengaruh sosial media. Self-Harm juga dapat memberikan dampak yang serius yakni luka fisik yang menyebabkan infeksi hingga komplikasi medias, tekanan emosional yang dapat memperburuk perasaan bersalah dalam diri, siklus tekanan emosional yang semakin memburuk, konflik dengan orang terdekat, dan meningkatnya intensitas Self-Harm. 

egiatan sosialisasi terkait self harm dan suicidal ideation/Dok Pribadi
egiatan sosialisasi terkait self harm dan suicidal ideation/Dok Pribadi

Sedangkan Suicidal Ideation adalah kecenderungan berpikir untuk merusak atau mematikan diri sendiri yang dilakukan dengan sengaja, seperti berpikir atau berencana melakukan bunuh diri. Alur dari seseorang yang melakukan Suicidal Ideation adalah merasa mati rasa dan tidak ingin merasakan apapun, memiliki sisi penerimaan dari bunuh diri bahwa setiap orang akan mati suatu saat nanti, dan sampai pada titik dimana telah menyusun rencana bunuh diri. 

Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang dalam melakukan  Suicidal Ideation adalah faktor biologi berupa anggota keluarga yang menderita penyakit fisik hingga mental, demografi berupa usia, berat badan, hingga tingkat pendidikan, faktor psikologis yakni depresi hingga putus asa, faktor ekonomi berupa kecukupan makanan dan status sosial ekonomi, faktor pertemanan yakni kurangnya dukungan teman terdekat, dan pengalaman hidup yang negatif seperti korban pembulian hingga pelecehan seksual. Dampak  Suicidal Ideation adalah menyakiti diri sendiri secara langsung, kelumpuhan, koma, kegagalan organ, bekas luka, kerusakan otak, kematian, dan tekanan mental.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun