Perempuan di Ujung Batas
Dib pundak kami, surga tertanam Namun neraka sering jadi rumah Taat dan patuh, suara tak pernah lantang Satu kesalahan, dunia jadi hakim
Tulang rusuk, juga tulang punggung Kulit kusam, tubuh lelah, alasan berpaling Bukan tak ingin indah, namun nasib tak mengizinkan Kalian miskin, namun tuntutan tak pernah surut
Di ujung batas kesabaran, hati merintih Ingin melangkah, namun takut dihakimi Perempuan, makhluk lemah namun tegar Dalam jerat dunia, kami terus berjuang
Fay 141224
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H