Cinta Tanpa Jiwa
Lima waktu ku laksanakan, ibadah rutin Gerak tubuh mengikuti ritme, tanpa makna terdefinisi Bibir komat-kamit, melantunkan ayat suci Namun hati melayang, jauh dari Ilahi
Shalatku sebatas rutinitas, kewajiban semata Tanpa rasa khusyuk, tanpa cinta sejati Aku bagai robot, bergerak tanpa jiwa Hanya mengikuti perintah, tanpa bertanya
Aku buta, tuli, terhadap makna setiap kata Hanya menghafal gerakan, tanpa mengerti kata Aku layaknya burung beo, meniru suara Tanpa memahami arti setiap bait yang terbaca
Wahai Tuhanku, Engkau Maha Mengetahui Betapa kosong hati ini, betapa miskin diri Engkau terus mencurahkan rahmat dan karunia Namun aku tak pernah bersyukur, tak pernah merasa cukup
Aku malu pada-Mu, ya Rabb, atas segala khilaf Ku mohon ampunan, ku ingin kembali pada-Mu Bimbinglah aku, agar shalatku menjadi ibadah Yang lahir dari hati yang ikhlas dan penuh cinta
Fay13121
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H