Mohon tunggu...
FAWZIAN JUSIANTO
FAWZIAN JUSIANTO Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan

Karya tulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengelola dan Mengevaluasi Konten untuk Menjadi Konten YouTube

15 Juli 2021   11:00 Diperbarui: 15 Juli 2021   11:07 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Assalamualaikum Teman-teman saatnya kembali lagi dengan saya Fawzian Prannanda Jusianto, dari Ilmu komunikasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Kali ini dalam karya tulis ini saya akan membahas tentang Mengelola dan Mengevalusi Konten, Untuk Menjadi Konten YouTube. Dalam pembahasan kali ini saya akan menjelaskan bagaiaman cara mengelola dan mengevaluasi sebuah kontan agar manjadi konten yang menarik dan disukai banyak orang serta dapat dilihat banyak orang. Langsung saja pada topik pembahasan kali ini, dan semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca dan berguna bagi anda yang ingin mambuat sebuah konten.

Konten adalah sebuah informasi yang tersedia malalui media atau produk elektronik seperti televisi, smartphone dan produk media sosial adalah seperti YouTube, Instagram, Twitter dll. Dalam penyampainnya sebuah konten kepada khalayak luas yaitu melalui media jejaring internet atau melalui media televisi yang sudah terkoneksi pada sinyal yang ada tetapi penyampain konten bisa dilakukan melalui medium, seperti CD audio, televis, internet dan bisa juga secara langsung seperti konferensi dan pertunjukan -- pertunjukan panggung.

Penggunana media sosial/online saat sangat marak dan madia ini manjadi salah satu saluran komunikasi atau penyampaian pesan yang tersaji secara online, seperti situs web (website), blog, pose (email), dan media sosial lainnya. Konten sendiri memiliki jenis-jenismya yaitu (a). Konten yang berbentuk Taks Konten adalah konten yang berupa tulisan yang berisi ulasan, kajian, analisis, deskripsi, difinisi, dan pengertian yang ingi disampaikan oleh pembuat konten itu sendiri. (b) Konten yang berbentuk Gambar Konten ini mengungkapkan satu gambar yang bernilai 1000 kata, dan contohnya dalam konten gambar yang berada di instagram, dengan menampilkan gambar maka dapat dilihat banyak orang dan bisa menimbulkan pandangan yang berbeda-beda antar orang yang melihatnya maka dari itu kenpa diartikan 1000 kata. (c) Konten Infografis, Konten ini adalah representasi visual informasi, data atau ilmu pengetahuan secara grafis, contohnya sepeti peta, jurnalisme, dan penulisan taknis dll. (d) Konten yang berbentuk Video, Dalam konten ini cenderung berdurasai beberapa menit atau bisa sampai beberapa jam, dengan menungkinkan penjelasan singkat tentang apa pun yang ingin dijelaskan oleh vedeografer dengan sesuai tema yang ingin disampaikan pada konten tersebut. (e) Konten Podcast, Konten ini biasanya tersedia dalam seri tempat anda dapat berlangganan, dan konten podcast ini adalah konten yang bentuk penyampaian informasinya melalui audio seperti dalam perbincangan didalam radio dengan malakukan diskusi dengan catatan ada narasumber yang ingin nanti ditanya. (f) Konten game, ini sudah banyak diminati banyak orang, dan setiap orang dapat memiliki kesempatan untuk mengalami. Game online ini tersedia dijejaring internet dan dalam pencarian google. Dalam pembuatan konten game ini sangat bisah dilakkuan dengan cara malakukan perekaman pada saat memeinkan game tersebut.

Konten-konten ini banyak disukai dan dilihat karena apa yang ditampilkan dalam konten tersebut sangat menarik sehingga membuat penonton atau khalayak menjadi betah untuk menonton dan tidak bosan saat menonton konten -- konten tersebut. Seperti contohnya konten-konten YouTube yang menampilkan hal-hal yang menarik sehingga pada masa saat ini banyak penoton sekarang lebih suka melihat YouTube dari pada televisi karena didalam YouTube kita dibebaskan untuk memilih dan menyeleksi apa yang mau diliat dan ditonton. Saat masa sekarang banyak para konten creator berlomba -- lomba membuat konten sesusai apa yang di inginkan oleh masyarakat pada umumnya, dan sekarang banyak masyarakat juga banyak yang baru memulai dalam pembuatan konten dalam media YouTube, seperti saya juga ikutan berlomba -- lomba membuat sebuah konten.

Saya sebagai pemula dalam pembuatan konten juga berfkir bahwa membuat sebuah konten itu mudah, ternyata setelas dijalani dalam membuat konten itu tidaklan mudah karena diperlukan waktu, tenaga, kreatifitas, dan fikiran. Hal ini saya pernah melakukannya saat saya membuat sebuah konten untuk ajang perlombaan yaitu LIDM 2021 saya dan temen kelompok saya harus berfikir apa yang ingin dibuat dengan sesuai tema tersebut dan kamipun mengembangkan ide-ide dalam fikiran kami dan jadilah sebuah konten https://youtu.be/kWtRl5NdgWk ini adalah konten yang saya buat dengan cara tidak mudah karena melawati proses-proses yang lumayan panjang, yang awalnya banyak hampatan dikarenakan adanya pandemi covid-19. Tetapi akhirnya demi membuat konten tersebut teman saya yaitu Naufal dan Leali jauh-jauh dari Jakarta dan Indramayu datang ke Jogjakarta untuk membuat konten tersebut. Walupun pada pembuatannya membuat saya dan temen-temn saya capek tetapi jika sudah melihat hasilnya capek itu terasa hilang dan di ganting dengan senang dan gembira. Semuanya berawal dari kegigihan dan kerja keras agar hal yang di inginkan terwujud.

Konten yang saya buat ini saya upload di media sosial YouTube, kenapa saya upload di media sosial YouTube kerana media ini sekarang banyak yang menggunakan untuk melihat video-video yang disajikan dalam platfrom ini. Hal ini juga diperkuat dengan banyaknya orang yang menginstal apalikasi YouTube.

Mengutip dari databoks.katadata.co.id Sebanyak 94% pengguna internet berusia 16-64 tahun di Indonesia mengakses YouTube dalam satu bulan terakhir. Persentase tersebut menjadi yang paling tinggi dibandingkan platform lainnya. Mayoritas responden juga menggunakan WhatsApp (87,7%), Instagram (86,6%), dan Facebook (85,5%). Sedangkan, hanya 63,6% yang mengakses Twitter, 52,4% Facebook Messenger, dan 44,3% LINE dalam sebulan terakhir. (TikTok, media sosial yang melejit sepanjang tahun lalu, baru digunakan 38,7% oleh pengguna internet berusia 16-64 tahun di Indonesia. Persentase ini tidak jauh berbeda dengan LinkedIn yang sebesar 39,4% dan Pinterest 35,6%.

Data tersebut menunjukakan bahwa presentase penggunaan media sosial sangatlah besar dan banyak diminati dari semuah kalangan masyarakat di Indonesia. Hal ini membuat peningkatan bagi pembuat kontan dimesia online dan banyak saiangan dalam membuat konten itu sendiri. Karena banyak pembuata konten YouTube yang memperlihatkan kesuksesan seperti Baim Wong, Deddy Corbuzier, Raditiya Dika, Atta Halilintar dan masih banyak lagi pembuat konten yang menjadi sukses didalam pembuatan konten-kontennya, sehingga konten-kontenya banyak disukai banyak orang dan banyak dilihat banyak orang.

Dalam membuat konten harus memperhatikan beberapa metode, metode itu adalah (1) Membuat konten yang orisinil Dalam membuat konten harus memerlukan ke orisinilan konten itu sendiri tidak menjiplak konten dari orang lain, karena jika terdapat menjiplak maka akan dapat mendapat hukuman dari pihak Google dan bisah membuat anda kembali ke titik awal. (2) Menciptakan Headline yang kuat Headline yang kuat adalah bagaimana membangkitkan minat dan mengundang pembaca. (3) Meberikan jawaban Dalam memberikan jawaban disini adalah bagaiaman sesorang akan mencari jawaban jika dia menggunakan mesin pancari yang ada. Sehingga ketika orang menggunakan mesin pencari, yang meraka inginlan adalah sebuah jawaban bukan yang lainnya, dan dalam tugas mesin pencari yaitu memberikan jawaban. Sama saat sesorang menonton sebuah video atau melihat blog, mereka menginginkan jawaban untuk mendapatkan pengetahuan. Seperti contohnya ada seorang ibu -- ibu dia tidak tahu bagaimana caranya membuat makanan ayam geprek, maka ibu tersebut akan mencari cara atau tips membuat grprek yang enak didalam media sosial seperti YouTube atau media lainnya  dan ibu tersebut jugu meberlukan jawaban atas kegelisaan dalam hatinya karena tidak bisa membuat makanan ayam geprekm maka dari itu ibu tersebut mancari soslusi dengan mancari jawaban di platfrom media sosial tersebut. (4) Ciptakan konten yang menarik dan baru, Dalam hal ini konten creator juga harus memberikan sesuatu hal yang baru, perspektif baru, pengetehuan, menginspirasi, membuat sesuatu yang bermanfaat, dan menghibur.

Dengan konsep memberiak pembaca atau yang ditonton belum pernah dibaca ataupun ditonton sehinggi itu bener-bener baru diketahuani. (5) Menambahkan gambar dan Video, Orang akan melihat lagi dengan cara yang berbeda dalam belajar. Beberapa orang belajar lebih baik dengan melihat, sedang lainnya belajar lebih baik dengan mendengar. Yang pasti, tambahan visual membuat orang belajar lebih baik.

Baik gambar, video, atau diagram, dapat membantu mengilustrasikan poin Anda. Silahkan buka buku moderen manapun dan Anda akan temukan gambar yang digunakan untuk meningkatkan pengalaman membaca dan pelajaran dari penulis. (6) Update dalam masalah terkini, Dalam membuat sebuah konten juga harus melihat masalah sikitar anda dan melihat juga masalah -- masalah terkini sehingga dalam pembuatan juga bisa menampilkan masalah -- masalah yang lagi banyak diperbincangkan. Sehingga dalam pencarian pasti jika masalah itu viral dan banyak diperbincangkan maka si pembuat akan juga sering muncul dalam mesin pencarian media sosial tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun