Mohon tunggu...
Fawwaz Yafi Noverian Saputro
Fawwaz Yafi Noverian Saputro Mohon Tunggu... Freelancer - Hanya mencoba menjadi manusia yang bermanfaat

Mencoba berteman dengan siapa saja, tanpa memperdulikan latar belakang dan masa lalu, karena masa depan masih terbuka lebar.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Return To Space: Belajar dari Elon tentang Kegagalan dan Perjuangan

11 Februari 2023   11:26 Diperbarui: 11 Februari 2023   11:28 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film dokumenter terbaru Elon Musk, Return To Space memberikan banyak insight menarik tentang perkembangan penjelajahan luar angkasanya.

=========

NASA terakhir kali membuat pesawat ulang-alik sekitar tahun 2011, dengan pesawat ulang-alik Space Shuttle. Space Shuttle adalah sistem angkutan yang digunakan oleh NASA selama lebih dari 30 tahun untuk membawa astronot ke dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional, serta melakukan misi pemeliharaan dan pemasangan modul pada stasiun tersebut.

Namun, pengembangan dan pembuatan pesawat ulang-alik sangat mahal dan membutuhkan waktu yang lama. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan, seperti biaya, keamanan, dan teknologi. 

Karena banyak pertimbangan tersebut NASA memutuskan untuk bekerja sama dengan perusahaan swasta, seperti SpaceX dan Boeing, untuk membangun pesawat ulang-alik baru yang akan digunakan untuk mengangkut astronot dan itu menjadi jalan Elon Musk memasuki industri pesawat ulang alik (luar angkasa).

Banyak penolakan pada awalnya, munculnya pesaing baru juga memberikan ketakutan pada pemain lama yang sudah menguasai industri ini. Namun Elon Musk meruntuhkan keraguan itu semua, walau harus menerima hasil yang sangat tidak memuaskan 3x kegagalan beruntun pada awal peluncuran roketnya (SpaceX), krisis keuangan perusahaan dan stress berat.

"SpaceX tidak takut kegagalan, mereka menerima kegagalan dan belajar dari kegagalan"

Percobaan penerbangan roket ke 4 memberikan titik terang, setelah tiga kegagalan beruntun sebelumnya dengan penantian 1 tahun pembuatan roket baru akhirnya diluncurkan dan berhasil.

Setelah keberhasilan itu, SpaceX berhasil mendapatkan kepercayaan dengan mendapatkan kontrak pertama antara NASA dan SpaceX untuk proyek Commercial Crew Program diumumkan pada tahun 2014. Nilai kontrak pada saat itu berkisar antara $2,6 miliar hingga $3 miliar, yang akan digunakan untuk mengembangkan teknologi dan melakukan uji coba kapal angkasa Crew Dragon. Kontrak ini membantu memfasilitasi kerja sama antara NASA dan SpaceX dalam memajukan penjelajahan luar angkasa dan membuka peluang baru bagi perusahaan swasta dalam industri ruang angkasa.

Beberapa pelajaran yang dapat saya ambil dari Return to Space,

"SpaceX meluncurkan banyak roket, setiap roket dan peluncuran adalah peluang perbaikan"

"SpaceX: Kami tidak senang dengan kegagalan kami tapi kami senang dengan hasil dari kegagalan"

"Pada akhirnya ada banyak hal hal yang beresiko, tapi jika hasilnya menjadikan dunia lebih baik, mungkin resiko itu sepadan (Doug Hurley)

"Elon Musk: Keberuntungan adalah kekuatan super, jika kamu diharuskan memilih satu kekuatan, pilihlah keberuntungan"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun