Mohon tunggu...
Fawwaz Yafi Noverian Saputro
Fawwaz Yafi Noverian Saputro Mohon Tunggu... Freelancer - Hanya mencoba menjadi manusia yang bermanfaat

Mencoba berteman dengan siapa saja, tanpa memperdulikan latar belakang dan masa lalu, karena masa depan masih terbuka lebar.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Perayaan: Rivalitas dan Sportivitas

30 Mei 2022   20:38 Diperbarui: 1 Juni 2022   01:26 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Liga Inggris Musim 2021-2022 sudah berakhir dengan Manchester City keluar sebagai juaranya, mengalahkan rival terdekatnya Liverpool dengan keunggulan 1 poin. 

Penentuan juara musim ini berlangsung sangat ketat hingga baru bisa dipastikan saat pertandingan terakhir berakhir. Selain persaingan juara, beberapa klub juga bersaing ketat memperebutkan posisi untuk tetap bertahan di Liga Utama inggris.

Everton, tetangga sekota Liverpool ini pada akhirnya keluar dari jurang degradasi setelah menjalani serangkaian hasil buruk pada awal musim. 

Kedatangan Frank Lampard memberikan secercah harapan dan menjaga asa Everton tetap bermain di Liga Utama Inggris musim depan. Everton pada akhirnya berhasil memantaskan diri dengan mengalahkan Cristal Palace di Goodison Park pada 19 Mei 2022. 

Walau bermain di depan pendukung sendiri, kemenangan melawan Cristal Palace tidak mudah untuk didapatkan. Tertinggal 0-2 pada babak pertama dan melakukan comeback untuk memastikan kemenangan dengan skor 3-2 menambah kesan dramatis. 

Seusai laga para Fans yang bahagia tim kesayangannya lolos degradasi tumpah ruah membanjiri lapangan pertandingan untuk merayakan kemenangan mereka bersama para pemain Everton.

"Saya pikir, saya akan menangis dan melompat keluar dari tubuh saya (seusai laga). Tidak ada yang dipertanyakan untuk perayaan diakhir" ujar Lampard

"Lihat para fans, berada di lapangan dengan hati dan semangat yang bagus. Mereka telah mendukung kami, mereka lebih dari pemain ke 12. Namun para pemain juga pantas mendapatkan pujian yang besar" imbuhnya.

bola.net
bola.net

Sedangkan sebagai juara bertahan setelah melalui laga akhir yang menegangkan, Fans Manchester City merayakan dengan memaksa masuk lapangan dan membuat kerusuhan. Penjaga gawang Robin Olsen, mantan kiper Everton itu mengalami perlakuan buruk Fans Manchester City yang masuk ke lapangan. Legenda Manchester United, Gary Neville mengatakan hal tersebut merupakan hal yang konyol.

"Apa yang anda lakukan? Berlari ke lapangan karena Manchester City juara saya paham, tapi menyerang pemain lawan di lapangan, bagaimana ini bisa terjadi? Ini benar - benar konyol," tegas legenda Manchester United tersebut.

Kejadian tidak terduga juga terjadi dalam perayaan Juara Liga Italia, AC Milan yang berhasil memenangkan gelar Scudetto yang ke 19 setelah penantian panjang ternodai oleh aksi tidak terpuji oknum pemain AC Milan. Hal ini merujuk pada tulisan yang dibentangkan oleh Mike Maignan dan Rade Krunic.

Di malam hari setelah perayaan selesai, Jaksa yang dipimpin oleh Giuseppe Chin membuka penyelidikan atas dugaan pelanggaran Pasal 4 Kode Peradilan Olahraga yang mengingat "prinsip-prinsip kesetiaan, kebenaran, dan kejujuran dalam hubungan apapun, yang mengacu pada kegiatan olahraga".

Kabarnya spanduk tersebut digunakan untuk menyindir rival sekota mereka yang hanya memenangkan gelar Liga Copa Italia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun