Mohon tunggu...
Fawwaz Ibrahim
Fawwaz Ibrahim Mohon Tunggu... Lainnya - Aktivis Pendidikan

Belajar untuk menulis kembali

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Indonesia Eliminasi Kusta, Penting Kolaborasi Semua Pihak

18 Desember 2023   07:28 Diperbarui: 18 Desember 2023   07:40 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ruang Publik KBR yang diselenggarakan oleh NLR Indonesia yang berfokus pada masalah kusta di Indonesia, satu diantara organisasi yang bermitra dengan NLR Indonesia adalah Permata Bulukumba guna edukasi kusta, melalui berbagai upaya dan aspek medis dan pengalaman pribadi tentang kusta. Selama 10 tahun terakhir Indonesia negara dengan tingkat kasus kusta tertinggi ketiga di dunia, dan hal ini masih tetap terjadi. Pemerintah menetapkan target untuk mengurangi disabilitas akibat kusta, namun masih terdapat kendala dalam sosialisasi mengenai penyakit ini dan penanganannya.

Adapun Sasakawa Health Foundation (SHF), salah satu donor potensial yang bekerjasama dengan NLR Indonesia, mengunjungi proyek di Jakarta dan Jawa Timur untuk mempelajari bagaimana NLR mengelola program kusta. Program SHF bertujuan mencegah penyebaran dan mengeliminasi kusta dari Indonesia. Lalu narasumber dalam siaran publik kali itu, adalah Aya Tobiki (Chief Program Officer Sasakawa Health Foundation), Asken Sinaga (Eksekutif Direktur NLR Indonesia), dan Ardiansyah (OYPMK dan Ketua Permata Bulukumba).

Dok. Pri | Youtube Ruang Publik KBR
Dok. Pri | Youtube Ruang Publik KBR

"Satu diantara tiga pilar yang dilakukan oleh Sasakawa Health Foundation, pertama adalah menangani masalah kusta, kedua menghilangkan diskriminasi karena kusta, dan merawat sejarah terhadap penangan kusta" ungkap Aya Tobiki Chief Program Officer Sasakawa Health Foundation (SHF).

SHF melakukan upaya untuk mengedukasi, mengurangi diskriminasi, dan mendukung pasien kusta serta orang-orang yang pernah mengalami kusta. Peran NLR Indonesia meliputi dukungan teknis, inovasi, pendampingan, dan advokasi. Misalnya, dalam kunjungan mereka, diperlihatkan bagaimana upaya ini membantu pasien kusta untuk mendapatkan akses perawatan, serta memberikan pelatihan dan dukungan kepada mereka yang mengalami kusta agar dapat kembali beraktivitas di masyarakat. Dampak dari program ini juga terlihat dalam kemajuan individu yang mendapatkan pelatihan dan konseling, seperti kemajuan karier atau usaha mereka.

Dok. Pri | Youtube Ruang Publik KBR
Dok. Pri | Youtube Ruang Publik KBR

"Kalau bicara kusta seakan-akan martabatnya tidak sebagaimana sebelumnya, apalagi dalam rumpun keluarga termasuk dalam golongan miskin. Bahkan saya merasakan sikap berbeda dari lingkungan pertemanan dan keluarga, saat mengetahui diri saya terkena kusta", Ardi Yansyah OYPMK dan Ketua Permata Bulukumba. Beliau mengapresiasi tentang inisiatif untuk memperkuat kapasitas masyarakat dalam menghadapi kusta, termasuk pengurangan stigma terhadap penderita kusta. Terlebih beliau memberikan apresiasi  terhadap desa yang pertama kali mengeluarkan peraturan desa terkait dengan penderita kusta di Kabupaten Bulukumba.

Diskusi melibatkan pembicaraan tentang strategi terbaik untuk meningkatkan kapasitas masyarakat terutama yang terkena dampak penyakit kusta, dengan upaya pendampingan melalui pelatihan, dukungan sosial, dan peningkatan kesadaran akan masalah tersebut. Selain itu, para narasumber juga menyoroti pentingnya edukasi dan penghapusan stigma terhadap penyakit kusta dalam masyarakat.

Dok. Pri | Youtube Ruang Publik KBR
Dok. Pri | Youtube Ruang Publik KBR

"Sebagai organisasi non pemerintah NLR area-area di pencegahan pengendalian kusta yang belum tersentuh oleh pemerintah atau aktor lain yang belum mampu disentuh atau belum mau disentuh jadi ini soal sentuhan ini antara mau dan mampu jadi nlr coba masuk di gap-gap tersebut" ungkap Asken Sinaga Eksekutif Direktur NLR Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun