Mohon tunggu...
Fawwaz Ibrahim
Fawwaz Ibrahim Mohon Tunggu... Lainnya - Aktivis Pendidikan

Belajar untuk menulis kembali

Selanjutnya

Tutup

Fiksi Islami

Puasa Tidak Puasa

6 Juni 2018   21:22 Diperbarui: 6 Juni 2018   21:35 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ayo yang jujur, nggak boleh bohong.." Lanjut Ibu masih dengan lembut sambil menaruh baju yang dipakai Bima siang tadi di atas meja makan. Sesaat Bima dan Wisnu saling berpandangan.

"Noda merah ini seperti bekas air soda ya..?" Ibu pura-pura bertanya sambil menunjukkan noda merah di baju Bima.

Nafas Bima dan Wisnu tercekat dan makin berat. Tidak ada pilihan untuk berkata jujur daripada harus menahan beban yang sangat berat ini, permasalahannya siapa yang mau berbicara lebih dulu.

"Iya bu, Bima tadi batal di rumah dimas.." Ujar Bima pelan nyaris tak terdengar sambil menunduk tidak berani melihat Ibu.

"Wisnu batal juga..?" Tanya Ibu.

"Nggak bu, kak Wisnu nggak batal.." Sahut Bima lantang setengah berteriak, sementara Wisnu hanya bisa terkejut melihat reaksi adiknya.

Ibu menatap bergantian kedua anak lelakinya yang masih salah tingkah di hadapannya. Suasana masih hening, nampaknya ibu sengaja membuat keadaan makin dramatis dengan tidak banyak bicara di waktu menjelang buka itu.

Tiba-tiba, Bima turun dari bangku lalu berjalan kearah ibu dan kemudian memeluk ibu yang masih terduduk dikursinya.

"Maafkan Bima ya Bu..." Ujar si bungsu. Tidak lama Wisnu menyusul memeluk ibunya dan meminta maaf.

Ibu tidak menjawab, hanya mengusap kepala mereka dan tersenyum. Sementara Adzan maghrib sudah terdengar di televisi, dengan anggukan kecil, ibu memberi tanda agar Bima dan Wisnu untuk berbuka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Fiksi Islami Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun