Mohon tunggu...
Fawwaz Ibrahim
Fawwaz Ibrahim Mohon Tunggu... Lainnya - Aktivis Pendidikan

Belajar untuk menulis kembali

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Notebook, Sukabumi dan Aku

10 Desember 2016   23:59 Diperbarui: 17 Januari 2017   16:42 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai Karang Hawu (Dokumentasi Pribadi)

Tak kalah penting adalah, notebook. Ya, bagi saya notebook alat wajib dalam setiap perjalanan. Walau memiliki peran kedua, namun peran notebook begitu penting dalam setiap perjalanan saya, entah sebagai alat penyimpanan berbagai foto, atau sebagai alat menuliskan berbagai pengalaman yang saya dapatkan.

Sunset dari kejauhan (Dokumentasi Pribadi)
Sunset dari kejauhan (Dokumentasi Pribadi)
Seperti pengalaman saya ketika berada di Sukabumi tahun lalu, ya, tahun lalu merupakan tahun yang cukup berat bagi saya, karena harus ditinggal pergi Ayah. Butuh waktu cukup lama hingga akhirnya, saya mampu berdamai dengan diri saya sendiri.

Salah satu tempat yang turut andil memberikan kekuatan pulih pada diri saya adalah, Sukabumi. Ya, Sukabumi, sebuah daerah yang berada tidak jauh dari Jakarta. Atau lebih tepatnya Pelabuhan Ratu, tempat dimana berbagai keindahan alam hadir.

Alam Sukabumi begitu lengkap, dari bukit, gunung, sungai, hingga laut. Namun saat itu saya putuskan untuk pergi kelaut, ya sayang ingin ombak membawa berbagai kesedihan hati saya, dan membuangnya menuju samudra terdalam.

Saya habiskan waktu tiga hari, kegiatan yang saya lakukan adalah berjalan menyusuri berbagai pantai yang ada di Sukabumi. Mulai dari Pantai Pelabuhan Ratu, Citepus, Karang Hawu, Cimaja, Karang Sari, Karang Papak, hingga pantai Amanda Ratu.

Di Pantai-pantai tersebut, saya hanya berjalan sendiri, sambil melihat berbagai kegiatan yang dilakukan oleh banyak orang. Entah mengapa, hal yang tidak terlewatkan dari perjalanan tersebut adalah dokumentasi.

Pantai Karang Hawu (Dokumentasi Pribadi)
Pantai Karang Hawu (Dokumentasi Pribadi)
Ya, dalam keadaan yang begitu sedih, saya masih bisa mendokumentasikan berbagai kegiatan masyarakat di pantai. Saat itu saya tidak terlalu banyak berkomunikasi dengan siapapun, saya lebih banyak berbicara kepada diri saya sendiri.

Namun dari berbagai kegiatan yang banyak memberikan pengaruh kepada diri saya adalah, dengan menulis dinotebook. Ya, berbagai tulisan saya buat untuk menghilangkan rasa tak nyaman dalam hati.

Bahkan saya banyak mengumpat Tuhan saat itu, ada rasa tidak terima yang begitu sangat kala itu. Namun perlahan hal itu hilang dalam perjalanan, saya ketika di Karang Hawu. Dimana ada seorang ibu penjual es kepala muda memberikan nasihat yang begitu indah, bahkan hingga saat ini yang cukup berterima kasih kepada beliau.

ketika kaki mulai lelah (Dokumentasi Pribadi)
ketika kaki mulai lelah (Dokumentasi Pribadi)
Beliau yang menyadarkan saya arti kematian, ia berkata kurang lebih seperti ini “Jalmi nu nepangan Gusti Allah mah, mesti bahagia. Tinggal urang nu hirup kedah sabar tur tawakal ka Gusti Allah, ameh tiasa nepangan Gusti Allah dina ka ayaan anu sae”. (Artinya kurang lebih seperti ini, manusia yang bertemu dengan Tuhannya pasti bahagia, tinggal bagaimana kita yang masih hidup untuk sabar dan tawakal kepada Tuhan, agar kita dapat bertemu Tuhan dalam keadaan baik)

Setelah mendengarkan apa yang disampaikan oleh Ibu tersebut, saya hanya membisu. Saya kembali ke hotel dengan perasaan nyaman, dan berkata “Ya, saya harus lebih sadar diri siapa diri saya”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun