Setelah dari padang savana Bekol, saya beralih untuk mendaki suatu tempat yang dimana hadir sebuah menara pandang. Tentunya, menara pandang itu tidak akan saya lewatkan, mengapa? Karena, tidak mampu saya lewatkan kesempatan melihat padang savana Bekol dari tempat yang lebih tinggi.
Menaiki menara pandang yang ada di Baluran cukup menguras tenaga ternyata, terbukti dengan kehadiran keringat pada tubuh. Walau keringat membanjiri tubuh, tapi keinginan melihat pemandangan Baluran dari ketinggian tetap ada pada diri. Sampai di depan menara pandang, saya harus masih menaiki anak tangga yang cukup curam, memang harus berhati-hati untuk menaiki menara pandang tersebut.
Setelah sampai tepat di atas menara pandang, tentu 360 derajat pemandangan Baluran hadir. Sayang sekali untuk dilewatkan kalau mengunjungi Baluran, berbagai hewan dan tumbuhan terlihat dari menara pandang dengan begitu menarik dan apik.
Yang pasti, ketika di Baluran sempatkan-lah berfoto bersama tengkorak banteng yang terpampang cukup banyak. Selain jarang ditemukan di tempat lain, pemandangan yang ada disana begitu mendukung untuk mendapat moment yang epik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H