Hari itu masih begitu pagi, masih pukul 05.00 wib. Akan tetapi, teman-teman dan saya sudah bersiap untuk berangkat menuju Taman Nasional Baluran, jarak tempuh memang bisa dikatakan cukup jauh dari tempat kami tinggal, oleh karenanya, berangkat lebih pagi adalah salah satu alternatif agar kami tidak terlalu banyak bergelut dengan panas matahari.
Taman Nasional Baluran apabila dilihat di peta terletak tidak jauh dari Banyuwangi, adapun secara pengelolaan Taman Nasional Baluran (selanjutnya: Baluran) di bawah pemerintahan daerah Situbondo. Baluran beralamat di Jalan Raya Situbondo-Banyuwangi KM 35, Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur.
Baluran lebih dikenal dengan padang savana yang dimilikinya, bahkan karena padang savana yang dimiliki, Baluran mendapat julukan yang cukup menarik, yaitu, “The Little Of Afrika”. Padahal Baluran tidak hanya berkutat akan padang savana, karena di Baluran hadir pula hutan hijau sepanjang tahun, pantai Bama dan hutan mangrove yang begitu memesona.
Adapun fauna yang saya lihat secara langsung, antara lain, monyet, kijang, kerbau dan banteng. Dan menurut data fauna yang masih ada di Baluran antara lain, leopard, rusa, babi hutan, berbagai jenis burung dan lain sebagainya.
Oh, iya, padang savana yang terkenal itu sebenarnya mempunyai nama, nama dari padang savana itu adalah, Bekol. Untuk menuju Savana Bekol, kurang lebih kita harus berjalan 13 KM dari pintu masuk Baluran. Jarak 13 KM tersebut sebelum menuju savana Bekol, kita akan dihidangkan pemandangan hutan kering, hutan hijau sepanjang tahun, semak dan semua itu memiliki latar belakang oleh sebuah gunung yang begitu indah.
Yang saya rasakan, perjalanan yang berat adalah melalui 13 KM dari gerbang Baluran menuju savana Bekol. Entah mengapa, namun memang medan perjalanan tersebut dirasa kurang nyaman, rasa kurang nyaman tersebut memang karena kondisi jalan yang tidak begitu baik, bahkan condong kepada buruk.
Walau ada rasa kurang nyaman ketika perjalanan awal, namun ketika melihat savana Bekol rasanya, semuaaaaa, hilang. Entah-lah mengapa rasa kurang nyaman itu hilang ketika melihat savana Bekol, yang jelas keindahan savana Bekol menjadi obat penawar akan kekurangnyamanan yang hadir pada jalur 13 KM pertama mulai dari pintu masuk.
Kegiatan yang saya lakukan di kawasan padang savana Bekol memang hanya mengabadikan beberapa moment, juga mencari sudut pandang yang menarik, dan pengambilan moment yang tidak biasa. Puji Tuhan saya mendapat beberapa foto yang menarik di sana.