Mohon tunggu...
Fawwaz Ibrahim
Fawwaz Ibrahim Mohon Tunggu... Lainnya - Aktivis Pendidikan

Belajar untuk menulis kembali

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Rindu Itu Masih Tertinggal di Swiss-Belhotel Pondok Indah

29 April 2016   09:29 Diperbarui: 29 April 2016   13:39 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adapun pembagian kamar yang ada di adalah Swiss-Belhotel, pertama Deluxe Rooms 26 kamar, kedua,Superior Deluxe Rooms 48 kamar, ketiga, Grand Deluxe Rooms 30 kamar, keempat, One Bedrooms Suites (Apartement) sebanyak 16 kamar dan terakhir Two Bedrooms Suites (Apartement) dengan 39 kamar.

Adapun konsep yang digunakan Swiss-Belhotel Pondok Indah condong kepada konsep homey Japan. Mengapa mengambil konsep tersebut? Menurut Michel karena target utama Swiss-Belhotel Pondok Indah adalah kepada wisatawan Jepang agar tetap merasa di negara asalnya. Konsep tersebut terlihat dari arsitektur yang berkesan khas origami, tidak kurang juga design minimalis khas Jepang hadir di Swiss-Belhotel Pondok Indah.

Selain dari pada itu, Michel juga memaparkan bahwa Swiss-Belhotel Pondok Indah memiliki 6 meeting rooms yang bisa difungsikan dalam berbagai acara. Adapun bagi yang ingin menggunakan fasilitas seperti sound system, proyektor, papan tulis dan sebagainya, pihak hotel akan menyediakan hal-hal tersebut dengan sebaik-baiknya. Ada pun daya tampung dari meeting room Swiss-Belhotel Pondok Indah, mulai dari 10 hingga 200 peserta.

img-20160424-085047-5722c220f49273ef04c6ed90.jpg
img-20160424-085047-5722c220f49273ef04c6ed90.jpg
Dok.Pri | Balkon meeting rooms Swiss-Belhotel yang cukup luas

Hal yang menarik di hotel ini bagi saya adalah, Swiss-Belhotel Pondok Indah menyediakan Prayer Rooms yang bisa digunakan oleh para peserta meeting juga para costumer yang menginap. Pun Prayer Rooms yang ada di Swiss-Belhotel Pondok Indah, saya katakan cukup layak dan bersih, tidak hanya itu beberapa perlengkapan seperti sajadah dan mukena yang disediakan sangat harum. Tempat wudhu pun bisa saya katakan sesuai dengan standar, tentunya ini menjadi nilai tambah tersendiri bagi para costumer muslim.

Setelah dari meeting rooms yang berada di lantai 9, para Kompasianer diajak menuju lantai dasar. Menurut Michel Atihuta, bahwa tempat paling asyik juga menarik di Swiss-Belhotel Pondok Indah adalah Swiss-Cafe & Restaurant.

Awalnya saya masih kebingungan apa yang membuat asyik tempat tersebut, baru setelah sampai di Swiss-Cafe & Restaurant saya paham yang dimaksudkan oleh Public Relations Manager Swiss-Belhotel Pondok Indah yang memakai baju corak batik dengan warna dasar kuning.

img-20160424-062045-5722c2b0129373a40f480e9f.jpg
img-20160424-062045-5722c2b0129373a40f480e9f.jpg
Dok. Pri | Pemandangan salah satu sudut Swiss Cafe & Restaurant yang begitu apik 

Swiss-Cafe & Restaurant memiliki design yang khas memang, harus saya akui bahwa ketika sampai di tempat tersebut ada rasa “wow” yang tidak terungkap. Selain dari design yang cukup apik di tempat tersebut, saya rasa ada sesuatu yang lain yang membuat tempat tersebut memiliki kenyamanan dan rasa asyik yang membuat candu.

Rasa betah saya muncul ketika berada di Swiss-Cafe & Restaurant, bahkan rasa betah itu masih terasa hingga saya menuliskan artikel ini. Sayang, waktu mengharuskan saya beranjak menuju mini sport center dan swimming pool yang berada tidak jauh dari tempat tersebut.

Kegiatan berkeliling hotel pun selesai di swimming pool, Michel mengantarkan para Kompasianer menuju receptionist, dan mereka yang bertugas memberikan kami dua buah kunci kamar agar kami beristirahat. Kunci pun bertuliskan nomor 515, yang menandakan bahwa saya akan menginap di kamar tersebut malam itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun